Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan para pemangku kepentingan akan menggelar doa bersama dan deklarasi kesiapan daerah setempat sebagai tuan rumah pertemuan IMF-World Bank.
"Doa bersama dan deklarasi akan dilaksanakan di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali pada Jumat (28/9) mulai pukul 16.30 Wita," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Rabu.
Dewa Mahendra menambahkan, kegiatan itu melibatkan tak kurang dari 2.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat. Komponen yang diharapkan hadir antara lain sulinggih dan pemangku (tokoh agama), Forkopimda tingkat provinsi dan kabupaten/kota, instansi vertikal tingkat provinsi, FKUB provinsi dan kabupaten/Kota, Ketua Majelis Umat Beragama tingkat provinsi dan kabupaten/kota dan MUDP dan MMDP.
Selain itu, pihaknya juga mengundang perbekel dan bendesa pakraman se-Bali, pimpinan parpol dan ormas tingkat provinsi, pimpinan dan anggota DPRD provinsi, bupati/wali kota, Ketua DPRD kabupaten/kota, Paguyuban Masyarakat Nusantara, asosiasi/pelaku pariwisata, pimpinan media massa, pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta hingga tokoh-tokoh masyarakat.
"Mengingat penting kegiatan yang bertujuan menggelorakan kesiapan Bali ini, Bapak Gubernur sangat berharap seluruh komponen dimaksud untuk hadir dengan mengenakan pakaian adat madya atau menyesuaikan," ucapnya.
Menurut Dewa Mahendra, terpilihnya Indonesia, khususnya Bali, menjadi tuan rumah event ini patut disyukuri karena membawa sejumlah dampak positif.
Bali memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur berupa pengembangan Bandara Ngurah Rai, Underpass Simpang Ngurah Rai, pengembangan Pelabuhan Benoa, rampungnya Proyek GWK dan penanganan TPA Sarbagita Suwung.
Selain infrastruktur, pertemuan tingkat dunia yang akan digelar dari 8-14 Oktober 2018 ini juga diharapkan berdampak positif bagi perekonomian Pulau Dewata. Hal ini mengingat, IMF-WB akan dihadiri 189 negara dengan jumlah peserta mencapai 19.800 orang. Total dampak langsung bagi perekonomian diperkirakan mencapai Rp5,9 triliun.
Selain memperoleh dampak langsung, lanjut dia, Bali juga mendapat manfaat ekonomi secara tidak langsung sehingga secara keseluruhan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata," katanya.
"Oleh karena besarnya dampak positif bagi Bali, Gubernur mengharapkan komitmen penuh dan dukungan seluruh komponen untuk menyukseskan event ini," ujarnya.
Baca juga: Koster mohon kelancaran pertemuan IMF di Besakih
Baca juga: "Sambutan Istimewa" Bali pada delegasi IMF-WB
Baca juga: Bupati Badung: jadilah "tuan rumah" IMF-WB yang baik
Pemerintah Provinsi Bali, kabupaten/kota bersama seluruh masyarakat Bali diminta bersatu dalam mewujudkan suasana aman, nyaman dan damai demi suksesnya penyelenggaraan pertemuan IMF-WB 2018. (*)