Jakarta (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo bertolak menuju Korea Selatan untuk melakukan kunjungan balasan kepada koleganya, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Iringan kendaraan kepresidenan tiba di ruang tunggu VIP Suma, di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, pukul 11.30 WIB Minggu.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo lepas landas sekitar pukul 12.20 WIB ke Korea Selatan memakai pesawat kepresidenan BBJ Indonesia-1.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Jokowi dalam penerbangan itu antara lain Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong.
Saat akan menaiki tangga pesawat terbang kepresidenan buatan Boeing, Amerika Serikat, dengan kelir biru muda-putih dan lambang Garuda Pancasila, Jokowi mengenakan kemeja putih beserta jas berwarna hitam dan berdasi merah, sementara Ibu Iriana mengenakan kebaya berwarna merah.
Turut mengantar keberangkatan Jokowi dan rombongan di sana antara lain Wakil Presiden, Jusuf Kalla, bersama Ibu Mufidah, Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Kunjungan ke Seoul, Korea Selatan, itu dilakukan pada 10-11 September 2018 untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, tujuan kunjungan itu untuk memperkuat kerja sama ekonomi, khususnya saat situasi ekonomi global saat ini dan ke depan.
Selama di Seoul, Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan Moon, serta menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Korea Selatan dan pertemuan bisnis one-on-one.
Selain itu, rencananya pemerintah kedua negara akan menyepakati sejumlah nota kesepahaman yang akan ditandatangani yaitu Nota Kesepahaman di bidang legislasi, kerja sama imigrasi, kerja sama ekonomi, kerja sama pengembangan SDM, kerja sama keamanan maritim, serta kerja sama bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Korea Selatan merupakan salah satu negara investor utama di Indonesia. Sebagai contoh adalah investasi raksasa baja mereka, Posco Steel, yang menjalin kerja sama dengan PT Krakatau Steel dengan membangun peleburan baja besar, di Cilegon, Banten. Selain itu, jaringan toko ritel mereka, Lotte, mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat dalam negeri. (WDY)