Denpasar (Antara Bali) - Ribuan warga masyarakat menyaksikan Lomba Layang-Layang Bali ke-33 di kawasan wisata Pantai Padanggalak, Sanur, Kota Denpasar, Minggu.
Sejak pagi hari warga masyarakat pencinta layangan, sudah memadati areal lomba tahunan tersebut. Bahkan sepanjang jalan menuju lokasi lomba penuh sesak, baik oleh warga yang membawa layang-layang maupun yang akan menyaksikan perlombaan tersebut.
Lomba Layang-Layang yang telah dimulai sejak Jumat (29/7) dan berakhir Minggu sore (31/7) itu, mempertandingkan layangan jenis Janggan dan kreasi.
Menurut Ketua Panitia Lomba Layang-Layang Bali I Gusti Putu Rai Andayana, layangan jenis janggan adalah sebuah layangan burung dengan ekor panjang yang menyerupai ekor naga.
"Hampir semua layangan yang disertakan dalam lomba untuk mendukung kunjungan wisatawan ini berukuran raksasa," katanya.
Sekitar 1.080 layang-layang dari "sekaa" (kelompok) warga banjar atau dusun di berbagai daerah di Bali, diikutsertakan dalam lomba tersebut.
"Layangan yang dipertandingkan dalam lomba ini dibagi dalam dua kategori, yaitu jenis tradisional dan kreasi," ujarnya.
Layangan jenis tradisional antara lain jenis janggan, pecukan dan bebean serta kategori layangan kreasi ada yang berbentuk kendaraan, kuda terbang, binatang kaki seribu dan lainnya.
Rai Andayana mengatakan, untuk bisa menerbangkan satu buah layang-layang ukuran raksasa ini diperlukan belasan hingga puluhan orang. Semua peserta dari setiap kelompok harus bekerja sama agar layangan mereka bisa terbang dengan baik selama lomba.
Pantauan ANTARA, karena banyaknya layang-layang yang diterbangkan, maka suasana udara di kawasan Pantai Sanur tersebut tampak berwarna-warni.
Para peserta dengan bekerja sama dalam kelompok tersebut menarik tali layangan itu agar layangan bisa terbang.
"Wah saya senang bisa layangan kami terbang," kata Ketut Lenju bergembira.(*)