Singaraja (Antaranews Bali) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida segera melaksanakan pembangunan Bendungan Tamblang di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, yang kini masih menunggu penetapan lokasi (penlok) dari Bupati Buleleng.
Kepala BWS Bali-Penida Ketut Jayada di Singaraja, Kamis mengatakan, jika semua berjalan lancar, pembangunan Bendungan Tamblang bisa dimulai awal tahun 2019. Bahkan targetnya bulan Agustus 2018 sudah bisa dilakukan lelang proyek.
Surat permohonan penlok sudah disampaikan ke Bupati. Mudah-mudahan segera ditindaklanjuti. Jayada sebelumnya sempat bertemu dengan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di kantor Bupati Buleleng, Rabu (2/5).
Sesuai rencana, pembangunan Bendungan Tamblang dikerjakan selama empat tahun dengan dukungan anggaran sebesar Rp700 miliar. Bendungan tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Buleleng Timur.
Bendungan Tamblang akan mampu menyuplai sebanyak 400 liter/detik air baku. Kapasitas air baku di bendungan ini lebih besar dari Bendungan Titab di Buleleng barat.
Jayada menjelaskan, Bendungan Tamblang akan menampung air dari Tukad Yeh Aya dan difokuskan untuk air baku, bukan untuk air irigasi seperti di Bendungan Titab. Namun begitu, Bendungan Tamblang mampu mengairi lahan seluas 500 hektare dengan daya tampung 7 juta meter kubik.
Baca juga: Tenaga Mikro Hidro untuk Kebangkitan Perekonomian Tamblang
Luas lahan yang diperlukan mencapai 58 hektare yang berada di tiga desa yakni Desa Bila, Desa Sawan dan Desa Bontihing. Kebutuhan lahan itu sudah termasuk bangunan inti, greenbelt atau hutan penyangga di kawasan bendungan, dan kantor.
"Sosialisasi sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu dengan masyarakat. Ada FGD, tanda tangan, dan responnya positif," katanya. (I006/adt)