Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Polisi Petrus Reinhard Golose mengajak tokoh agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama dan Majelis Utama Desa Pakraman Provinsi Bali untuk bersama-sama mewujudkan Pilkada 2018 lebih damai.
"Saya berharap dengan pertemuan dan makan siang bersama ini bersama-sama mendukung terciptanya Pilkada damai," ujar Kapolda Reinhard Golose setelah melakukan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali di Sanur, Bali, Kamis.
Ia mendorong seluruh tokoh agama bersama TNI/Polri meredam semua gejolak permasalahan yang terjadi di lapangan saat Pilkada. "Saya berharap tokoh agama menjadi figur bagi masyarakat, karena kerukunan antar umat di Bali sudah berjalan dengan baik," ujarnya.
Dia mengatakan, meskipun sempat muncul gesekan kecil tapi semuanya bisa diredam melalui ketulusan hati masyarakat serta rasa memiliki bersama sehingga tidak muncul hal yang memberatkan.
"Saya berterima kasih kepada pemuka agama karena sampai sekarang toleransi di Bali masih tetap terjaga," ujar Golose didampingi sejumlah pejabat utama Polda Bali.
Terkait pelaksanaan pilkada, Irjen Golose menegaskan sejauh ini berjalan dengan aman dan kondusif. Kondisi ini juga tidak terlepas dari peran para tokoh agama menentramkan umatnya sehingga masyarakat saling menghormati.
"Berdasarkan evaluasi dari Mabes Polri belum ada hal-hal menonjol maupun pelanggaran berat dalam pelaksanaan pilkada. Tentunya, peran tokoh agama dalam halini FKUB dan MUDP membantu Kepolisian dan TNI menciptakan situasi kondusif," ujarnya.
Ketua FKUB Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Bali yang selama kepemimpinan mampu menciptakan situasi kamtibmas aman dan kondusif.
"Selama kepemimpinan Irjen Golose tidak ada yang berani berbuat onar. Ormas pun dibuat tiarap," ujarnya didampingi Ketua MUDP Jero Gede Suwena Putus Upadesa.
Ia mengatakan, terkait pelaksanaan Pilkada yang sampai sekarang berjalan dengan damai dan pihaknya meminta kepada masyarakat agar berpolitik dengan santun dan jangan pernah memakai isu agama.
"Pilkada sebagai sarana mencari pemimpin yang baik agar Bali tetap aman dan damai. Beda pilihan itu wajar tapi siapapun yang nantinya terpilih harus memberlakukan masyarakat secara adil," ujarnya. (WDY)