Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali kembali melaksanakan program padat karya untuk menggarap pembangunan badan jalan sepanjang 300 meter dengan lebar 5 meter di Dusun Pemenang, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan.
"Proyek padat karya tersebut untuk meningkatkan sarana transportasi di desa tersebut, sekaligus menekan angka pengangguran dan angka kemiskinan, karena proyek melibatkan masyarakat setempat," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ketika memulai pelaksanaan proyek tersebut di dusun setempat, Jumat.
Bupati Suwirta dalam acara yang dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra, dan belasan masyarakat setempat melakukan peletakan batu pertama untuk menandai dimulai pembangunan sarana transportasi jalan di daerah perdesaan tersebut.
Dalam proyek sistem padat karya, masyarakat setempat dilibatkan dalam pembangunan proyek sesuai dengan kebutuhan mereka dan mendapat upah (imbalan) yang sangat layak.
Dengan demikian pembangunan sarana dan prasarana dengan sistem proyek padat karya merupakan solusi terbaik menerapkan konsep oleh, dari dan untuk masyarakat dengan tujuan pemberdayaan masyarakat.
"Padat karya ini salah satu langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat dengan konsep oleh, dari dan untuk masyarakat. Sistem ini juga menunjukkan pentingnya kebersamaan dalam pembangunan," ujar Bupati Suwirta.
Ia mengharapkan kedepan pembangunan fisik lainnya di desa agar dilaksanakan dengan pola padat karya sehingga mampu memberdayakan masyarakat dan upaya pengentasan kemiskinan dapat dilakukan secara berkesinambungan, sekaligus mewujudkan kebersamaan.
"Kedepan pembangunan fisik di desa, baik infratuktur maupun pembuatan senderan dikerjakan dengan pola padat karya," harap Bupati Suwirta.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabuapten Klungkung I Gede Kusumajaya melaporkan proyek padat karya untuk memperlancar mobilitas masayarakat, memperlancar transportasi menuju ke pemukiman, Subak Gombeng Kelod, Subak Giri dan tempat Pesucian Ida Betara Dalem Suladri.
"Proyek padat karya sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat pengangguran, setengah menganggur dan masyarakat miskin dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal," ujar Gede Kusumajaya.
Pelaksanaan proyek padat karya tersebut melibatkan ratusan masyarakat setempat selama 20 hari dengan upah yang bervariasi. Tenaga kerja tukang dibayar Rp85.000/hari dan tenaga kerja pembantu (pengayah) Rp80.000/hari.
Sementara itu, Perbekel Desa Nyalian IB Alit Negara menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemkab klungkung yang sudah menggulirkan program padat karya di Desa nyalian.
Program padat karya sangat diperlukan masyarakat di Desa Nyalian, karena sebelumnya kondisi jalan menuju ke pemukiman dan tempat pesucian cukup curam.
Oleh sebab itu, program padat karya sangat diperlukan masyarakat untuk memperlancar akses menuju pemukiman maupun ke tempat pesucian, ujarnya.
Proyek padat karya tahun sebelumnya dilaksanakan di Dusun Pasekan Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, berupa pembangunan fasilitas jalan sepanjang 700 meter dengan lebar 4 meter hingga menjangkau Pura Bukit Lingga dengan menyerap 88 tenaga kerja masyarakat setempat.
Proyek padat karya sepanjang 700 meter yang menjangkau tempat suci Bukit Lingga yakni Bangkiang Jaran dengan lebar 4 meter itu masih kurang lagi 300 meter untuk menjangkau lokasi Pura, namun sudah ada tangga menuju lokasi tersebut yang seluruhnya kini sudah rampung. (ed)
Klungkung kembali garap proyek padat karya
Jumat, 9 Februari 2018 19:54 WIB