Denpasar (Antaranews Bali) - Kepolisian Daerah Bali mengingatkan masyarakat tentang konsep "menyama braya" atau rasa persaudaraan dan hidup dalam kerukunan menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.
"Mari kita bersama bergandengan tangan mewujudkan pilkada yang aman," kata Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal I Gede Alit Widana ketika menghadiri simulasi sistem pengamanan kota jelang pilkada serentak di Lapangan Renon Denpasar, Jumat.
Baca Juga: Pilkada dan Hoaks
Menurut dia, konsep kearifan lokal tersebut harus dijunjung tinggi untuk mewujudkan keamanan Bali di tengah pesta demokrasi masyarakat lima tahunan sekali itu.
Polda Bali, kata dia, memaksimalkan pengamanan yang akan dilakukan menjelang pemilihan kepala daerah serentak itu dengan mengerahkan pasukan pengamanan.
Alit menjelaskan setiap tahapan pilkada akan dikerahkan petugas dengan jumlah yang berbeda sesuai dengan analisis dan evaluasi dan paling banyak akan dikerahkan saat pencoblosan yakni sekitar 10 ribu personel atau dua per tiga dari kekuatan Polda Bali.
Ribuan petugas kepolisian itu akan disebar di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang diperkirakan jumlahnya mencapai 6.500 TPS. Untuk memantapkan pengamanan pilkada, Polda Bali menggelar simulasi sistem pengamanan kota dengan melibatkan jajaran kepolisian setempat.
Simulasi tersebut menggambarkan kesiapan petugas kepolisian bekerja sama dengan instansi terkait seperti TNI dan Satpol PP dalam menangani kerusuhan massa saat pilkada. (WDY)