Denpasar (Antaranews Bali) - Masyarakat Bali dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan sebanyak 176.480 orang atau 4,16 persen dari jumlah penduduk, atau berkurang 3.650 orang dibandingkan kondisi pada Maret 2017 mencapai 180.130 orang (4,25 persen).
"Selama periode Maret 2017-September 2017 persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 tercatat 3,58 persen, menurun menjadi 3,46 persen pada September 2017. Demikian pula persentase penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang dari 5,45 persen pada Maret 2017 menjadi 4,42 persen pada September 2017.
Selama periode Maret-September 2017, garis kemiskinan naik sebesar 0,740 persen yakni dari Rp361.387 per kapita per bulan pada Maret 2017 menjadi Rp364,064 per kapita per bulan pada September 2017.
Adi Nugroho menambahkan, demikian pula indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) periode Maret 2017-September 2017 juga mengalami penurunan.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2017-September 2017 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan dan pedesaan mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebanyak 96.890 orang turun menjadi 96.070 orang pada September 2017, atau berkurang sebanyak 820 orang.
Demikian juga penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang dari 83.230 orang pada Maret 2017 menjadi 80.400 orang pada September 2017 atau berkurang sebanyak 2.830 orang.
Adi Nugroho menjelaskan, secara persentase pada periode yang sama penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan di Bali mengalami penurunan. Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 sebesar 3,58 persen turun menjadi 3,46 persen pada September 2017.
Demikian juga persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 5,45 persen pada Maret 2017 menjadi 5,42 persen pada September 2017. (WDY)