Denpasar (Antaranews Bali) - PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) akan mengejar target menuju digitalisasi layanan perbankan tahun 2018 untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Denpasar, Sabtu, mengatakan salah satu tahapan menuju digitalisasi tersebut dilakukan untuk transaksi perbankan melalui telepon seluler atau "mobile banking".
Menurut pria yang akrab disapa Jos itu, perbankan kini menyadari perubahan perilaku nasabah dari sebelumnya lebih banyak mengandalkan transaksi konvensional kini beralih ke layanan digital.
Jos mengatakan induk perusahaan yakni Bank Mandiri sebelumnya telah menyetorkan modal sebesar Rp119 miliar dan Taspen sebesar Rp81 miliar untuk mendukung kinerja bank itu termasuk mendorong infrastruktur digital.
Potensi nasabah dari segmentasi pensiunan juga diproyeksi semakin besar sehingga layanan digital tersebut menjadi salah satu target prioritas perbankan.
Untuk memperkenalkan layanan tersebut, bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu akan membuat strategi pendekatan yang lebih intensif kepada nasabah dengan suasana yang tidak formal.
Jos mengatakan layanan tersebut merupakan bagian dari "low cost networking" yakni layanan yang saat ini masih dalam tahap finalisasi untuk membangun jaringan dengan nasabah dengan cara yang mudah dan santai.
Caranya, lanjut dia, dengan membuat ruang titik temu yang didesain modern seperti berada dalam kafe.
Dengan layanan digitalisasi dan strategi pendekatan dengan nasabah itu, Jos optimistis tahun 2018 dapat menarik lebih banyak nasabah.
Terkait kinerja, bank yang berkantor pusat di Jalan Melati Denpasar itu mencatatkan pertumbuhan aset yang melonjak signifikan yakni mencapai Rp13,2 triliun hingga November 2017 atau naik 105 persen dibandingkan posisi sama tahun sebelumnya.
Bank Mantap, lanjut dia, merealisasikan kredit hingga November 2017 sebesar Rp10 triliun atau naik 123 persen dibandingkan tahun lalu dengan porsi terbesar diserap segmentasi pensiunan mendekati hampir Rp8 triliun sisanya kredit mikro sebesar Rp1 triliun lebih dan retail Rp976 miliar.
Tahun 2018, pihaknya menargetkan pembukaan kantor cabang baru di seluruh Indonesia yang ditargetkan 50 kantor dari jumlah saat ini mencapai 186 cabang tersebar di sejumlah kota di Tanah Air. (WDY)