Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar, Bali, menyebutkan tingkat okupansi kamar hotel di kota itu mulai membaik menjelang libur Natal dan Tahun Baru setelah sebelumnya sempat menurun karena banyaknya pembatalan pemesanan pascaerupsi Gunung Agung.
"Kami harus optimistis mudah-mudahan tidak ada lagi pembatalan," kata Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Sidharta Putra di Denpasar, Selasa.
Menurut pria yang akrab disapa Gusde itu, rata-rata okupansi atau keterisian kamar di 31 hotel anggota PHRI Denpasar meningkat sekitar 15 persen sejak seminggu terakhir.
Perlahan-lahan, lanjut dia, tingkat keterisian kamar diprediksi mencapai 65 hingga 70 persen hingga tahun baru 2018 seiring makin banyaknya pemesanan dari wisatawan mancanegara.
Saat ini, lanjut dia, rata-rata okupansi kamar hotel di Denpasar mencapai sekitar 15 persen dari semula rata-rata 80 persen atau turun drastis secara signifikan sejak aktivitas vulkanik Gunung Agung meningkat.
Pengusaha perhotelan itu mengharapkan okupansi kamar hotel di seluruh Bali juga meningkat karena pihaknya optimistis momentum akhir tahun, Pulau Dewata menjadi destinasi favorit.
Mulai merangkaknya okupansi kamar di Denpasar, kata dia, seiring upaya sejumlah pihak yang membantu mempromosikan bahwa keadaan di Bali aman kecuali dalam radius 8-10 kilometer dari kawah Gunung Agung.
Meski demikian, mengingat status gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu masih awas, maka pihaknya mengharapkan sosialisasi mitigasi bencana termasuk penanganan wisatawan terdampak erupsi harus intensif dilakukan.
Sebagai bagian dari industri pariwisata, pihaknya bersama dengan sejumlah hotel dibawah PHRI Denpasar berkontribusi memberikan penginapan gratis selama semalam kepada wisatawan yang tidak dapat melanjutkan perjalanannya jika bandara ditutup karena terdampak abu Gunung Agung.
Fasilitas menginap gratis semalam itu, kata dia, hanya diberikan kepada wisatawan baik domestik atau mancanegara yang sebelumnya sudah menginap di hotel tertentu yang ada di Denpasar khususnya anggota PHRI Denpasar.
Pengusaha perhotelan itu menjelaskan kamar untuk satu malam tersebut akan diberikan sesuai dengan kondisi saat pemesanan sebelumnya yaitu termasuk sarapan atau hanya kamar saja.
Sedangkan untuk beberapa hari selanjutnya jika tamu tersebut memilih untuk memperpanjang menginap di hotel yang bersangkutan karena misalnya bandara belum dibuka atau beroperasi, maka pihaknya akan memberikan harga terendah yang berlaku. (WDY)