Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah sebesar 14 poin menjadi
Rp13.584 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.570 per dolar Amerika
Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin
mengatakan bahwa sentimen positif mengenai rencana pemangkasan pajak
Amerika Serikat yang diproyeksikan disahkan sebelum akhir tahun 2017 ini
memicu penguatan dolar AS.
"Dolar AS cukup kuat di awal sesi Asia, termasuk di dalam negeri
menyusul optimisme pasar terhadap reformasi pajak AS," katanya.
Ia mengharapkan bahwa harga komoditas, terutama minyak mentah dunia
yang cenderung menguat dapat membantu kinerja rupiah untuk terapresiasi
pada dolar AS. Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude menguat
0,14 persen ke level 57,38 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah
jenis Brent Crude naik 0,19 persen menjadi 63,35 dolar AS per barel.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan
bahwa pemangkasan pajak Amerika Serikat menjadi stimulus fiskal yang
secara teoritis akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan naiknya suku
bunga. (WDY)
Rupiah Ditransaksikan Rp13.584 per Dolar AS
Senin, 18 Desember 2017 12:25 WIB