Karangasem (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Patika memperkirakan kurang lebih 15.000 wisatawan terdampar (stranded) di Pulau Bali saat ini, akibat penutupan Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai selama 24 jam karena terdampak sebaran abu vulkanik Gunung Agung.
"Sehari ini saja, saya kira sudah banyak, mungkin sudah 15.000 sampai 20.000 orang per hari ini, karena turis asing itu paling sedikit datang ke Bali sebanyak 5.000 sampai 7.000 orang per hari, yang masuk dan keluar Bandara Ngurah Rai," ujar Mangku Pastika saat mengunjungi Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Senin.
Pastika pada kesempatan itu mendukung komitmen seluruh anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia yang memberikan penginapan di hotel secara "free" atau tidak memungut biaya kamar akibat penutupan bandara.
"Ini sangat bagus, karena sesuai dengan imbauan Pemprov Bali, mereka (pengusaha hotel) membantu para wisatawan yang sudah kehabisan uang saku misalnya," ujarnya.
Menurut Pastika, hal ini harus diberikan, karena tidak semua tamu masih menyimpan uang sakunya selama di Bali dan kecenderungan tamu yang datang uangnya pas-pasan.
Pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan wisatawan yang diberikan menginap gratis ini tinggal di hotel itu, mungkin sampai menunggu kondisi Bandara Ngurah Rai bisa beroperasional kembali.
"Kalau abu vulkanik ini tidak mengarah ke Bandara Ngurah Rai dan Gunung Agung tidak mengeluarkan asap, tentu bandara bisa dibuka kembali. Sekarang ini tergantung bagaimana kondisi anginnya saja," ujarnya.
Terkait berapa kerugian yang timbul dari dampak erupsi Gunung Agung, Pastika mengatakan masing-masing orang memiliki kriteria itu, sehingga kami tidak bisa memastikan berapa total keseluruhannya.
"Saya tidak yakin akibat erupsi Gunung Agung ini, Pulau Bali mengalami kerugian hingga Rp2,6 triliun. Tidak yakin saya dengan itu," tegasnya.
Ia mengimbau warga di luar daerah yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya di Bali untuk mengetahui kondisinya, bisa dengan saluran komunikasi, tidak mesti harus ketemu, kecuali ada sesuatu dan lain hal.
"Saya juga mengimbau warga yang di luar Bali yang tidak bisa menggunakan transportasi melalui jalur udara, dapat menggunakan jalur darat dari Bali ke Surabaya, kemudian naik pesawat dari sana," katanya.
Pastika menegaskan, jika diperlukan menyiapkan transportasi darat untuk wisatawan ini, Pemprov Bali siap. (WDY)