Singaraja (Antara Bali) - Para pengunjung Pasar Anyar di wilayah Kota Singaraja, Bali mengeluhkan keadaan pasar yang kumuh dan semrawut, hingga banyak pedagang berjualan di pinggir jalan.
"Saya terus terang kurang nyaman kalau ke pasar tradisional di Buleleng karena kurang bersih dan terkesan kumuh," kata salah satu pengunjung, Putu Ardi, di Singaraja, Jumat.
Menurut dia, keadaan selalu demikian setiap dirinya ke pasar tradisional untuk berbelanja bahan-bahan sayuran. Selain kumuh juga macet karena mobil dan motor masuk sembarangan.
Keadaan diperparah dengan ketiadaan petugas yang mengatur lalu lintas di jalan dalam areal pasar. Petugas hanya berjaga di depan gerbang guna meminta tarif uang parkir.
Lantai dua pasar yang terletak persis di pusat kota tersebut lebih parah lagi. Bau kurang sedap tercium dan lokasi dagang yang terkesan kumuh tak terawat.
"Jujur memang realita begitu mau bilang apa. Coba kalau ditata rapi dan direhabilitasi sedikit agar lebih bersih pasti banyak yang datang dan memilih ke pasar tradisional daripada ke pasar modern," katanya.
Menanggapi hal itu, salah satu pedagang, Made Ari (45) mengaku keadaan pasar yang kumuh dan becek disebabkan hujan yang mulai sering mengguyur Kota Singaraja.
"Kalau hujan memang sering seperti ini. Apalagi di beberapa bagian sudut pasar memang bocor sehingga air sering menggenang dimana-mana," keluhnya.
Sementara itu, pihak berwenang yang mengelola pasar tradisional di Kota Singaraja belum dapat dikonfirmasi, karena faktor teknis. (WDY)