Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak jajarannya menuntaskan program Bali Mandara jilid II yang telah memasuki tahun terakhir, terutama dalam upaya penurunan angka kemiskinan dan pemerataan pembangunan.
"Coba lakukan evaluasi, apa yang sudah, belum dan akan dikerjakan dengan berpedoman pada RPJMD yang telah kita tetapkan," kata Pastika saat mengumpulkan pejabat eselon I dan II di lingkungan Pemprov Bali, di Denpasar, Selasa.
Mengawali arahannya, Pastika yang didampingi Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun mengingatkan bahwa tahun anggaran 2017 akan segera berakhir, untuk itu harus dilakukan evaluasi terhadap berbagai program yang dilaksanakan tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya.
Dia pun mengingatkan bahwa penuntasan Program Bali Mandara membutuhkan komitmen seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemprov Bali. Jika dalam evaluasi didapati pekerjaan yang belum tuntas, agar segera diselesaikan.
Sejumlah hal yang menjadi perhatiannya antara lain status Dirut RSUD Bali Mandara yang belum definitif, belum jelasnya pengelolaan TPA Suwung dan keberadaan sejumlah sekolah di Nusa Penida yang menerapkan sistem satu atap.
"TPA Suwung harus segera tuntas, apa statusnya masih regional atau hanya Denpasar saja. Itu di Nusa Penida juga ada sejumlah sekolah satu atap, apa kita teruskan atau bagaimana," katanya.
Masih terkait dengan pendidikan, Pastika juga mengingatkan sistem pembelajaran e-learning digarap serius sehingga bisa mulai terlaksana pada 2018.
Selanjutnya orang nomor satu di Bali itu juga meminta jajarannya mencermati keberlanjutan program yang potensial memicu munculnya pergunjingan seperti operasional Bus Sarbagita dan Program Bali Clean and Green.
"Bus Sarbagita kita harus evaluasi tentang pengelolaan dan rute mana yang layak dipertahankan. Selain itu, persoalan Pelabuhan Tanah Ampo dan Dermaga Gunaksa juga harus dituntaskan, " ucapnya.
Selain upaya penuntasan Program Bali Mandara, dalam pertemuan itu Pastika menyinggung isu pemerataan. Sejatinya pelaksanaan berbagai program unggulan Bali Mandara telah diarahkan untuk mewujudkan menyeimbangkan pembangunan antara wilayah Bali selatan, utara, timur dan barat.
Namun faktanya kesenjangan antar sektor, antar wilayah dan pendapatan perkapita masih butuh penanganan yang lebih optimal.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bali I Putu Astawa memaparkan sejumlah capaian Program Bali Mandara. Ia mencatat, sejauh ini 53 persen indikator dalam RPJMD telah tercapai.
Astawa optimistis, dengan kerja keras seluruh jajaran OPD di Lingkungan Pemprov Bali, target indikator akan dapat terpenuhi pada sisa waktu pelaksanaan Bali Mandara Jilid II. Selanjutnya, ia pun memaparkan perkembangan capaian sejumlah program unggulan seperti bedah rumah, Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), desa wisata, sektor pendidikan dan kesehatan. (WDY)