Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika kembali mengkritik peralatan "sound system" atau pengeras suara di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar saat penutupan Pesta Kesenian Bali ke-33, Sabtu malam.
"Saya minta 'sound system-nya' diperbaiki, masak suara saya jadi tidak bagus. Dan nada pengeras suara yang dipakai MC (master of cerimonial) kok lebih bagus," katanya.
Ia meminta kepada teknisi yang bertugas dipanggung tersebut segera memperbaiki agar bisa lebih bagus lagi.
"Mestinya yang saya pakai ini lebih bagus, malu dong didengar oleh warga masyarakat yang menghadiri acara ini. Masak gubernurnya berpidato penutupan PKB ngak kedengaran," ucapnya.
Kritikan Gubernur Bali tidak hanya sampai disitu, kembali memperingatkan kepada teknisi "sound system" yang bertugas di luar panggung terbuka atau diruang informasi yang menggunakan pengeras suara agar mengecilkan volumenya.
"Tolong tuh teknisi yang bertugas, suara dari ruang informasi publik di kompleks Taman Budaya dikecilkan, agar ngak berisik," ucapnya sembari menunjuk ke arah asal suara tersebut.
Gubernur pada sambutan penutupan acara PKB yang telah berlangsung selama sebulan sejak 10 Juni 2011 menilai, sudah terlaksana sesuai agenda. Namun berharap ke depannya masih perlu peningkatan agar lebih baik.
"Saya nilai kegiatan yang telah berjalan selama sebulan ini sudah sukses. Namun demikian ke depannya agar lebih baik, karena ini menjadi representasi seni budaya masyarakat Bali, nasional hingga internasional," katanya.
Ia juga mengatakan, masyarakat wajar mengkritik dan menilai terhadap pelaksanaan PKB tersebut. Namun kritikan yang bersifat membangun hendaknya menjadi evaluasi untuk kegiatan ke depannya.
"PKB adalah ajang presentasi para seniman Bali. Karena itu kita harus terus mengggali dan melestarikan seni budaya tersebut," ucap Mangku Pastika.
Penutupan PKB tahun 2011 itu ditandai dengan pencabutan kayonan (gunungan) di atas bunga teratai. Selanjutnya dipentaskan kesenian kolosal sendratari garapan SMKN 3 Sukawati, Kabupaten Gianyar dengan judul Rama Moksa.(*)