Badung (ANTARA) - Duta seni Kabupaten Badung, Bali yang tergabung dalam kelompok Janger Sabha Yowana Giri Usadi, Desa Adat Petang melestarikan kesenian tari Janger melalui kegiatan Parade Janger Tradisional Remaja dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI.
“Kami sangat bangga karena seniman muda ini mampu menyuguhkan pagelaran Janger tradisional sebagai salah satu kesenian tradisional yang sesungguhnya memang ada dan dimiliki oleh Desa Petang pada zaman dulu sekitar tahun 1940 dan 1950-an,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gede Eka Sudarwitha di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, dengan diangkat dan direkonstruksinya kembali kesenian tersebut, sehingga mampu ditampilkan pada Pesta Kesenian Bali, Janger tradisional diharapkan dapat terus lestari di masa datang.
“Kami harap ini dapat tetap terpelihara dan juga dapat disuguhkan atau ditarikan kembali pada berbagai kegiatan, baik itu di tingkat desa, tingkat kecamatan ataupun juga di pergelaran lainnya di tingkat Kabupaten Bandung,” kata dia.
Baca juga: Mengedukasi pengurangan sampah dari ajang seni
Gede Eka Sudarwitha menjelaskan pada penampilan itu duta seni Kabupaten Badung membawakan cerita Jana Sureng Geni yang terinspirasi dari perjuangan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.
Menurut dia pementasan yang mengangkat kisah kepahlawanan I Gusti Ngurah Rai dan teman seperjuangannya Pak Ayu itu telah dapat memberikan pesan dan semangat perjuangan.
“Kami berharap ke depannya dalam pelaksanaan PKB kegiatan seperti ini juga tetap dapat ditampilkan untuk memberi ruang yang lebih luas lagi bagi para seniman kami yang dapat menampilkan kisah heroik lainnya ataupun juga dengan kisah-kisah remaja yang bersuka ria ditampilkan oleh Janger ini,” jelas dia.
Salah seorang seniman I Gusti Ngurah Oka Wiratmaja mengungkapkan, pertunjukan Janger itu juga telah memberi inspirasi khususnya kepada para generasi muda dalam meningkatkan interaksi sosial mereka, saling mengenal satu sama yang lain khususnya melalui kesenian.
“Dengan adanya pementasan Janger ini akan menginspirasi bagaimana proses latihan telah memberikan sebuah ruang untuk saling berinteraksi antarpemuda,” ungkap dia.
Ia berharap kesenian Janger nantinya dapat semakin diminati dan kembali populer masuk ke seluruh desa bahkan seluruh Banjar yang ada di Bali.
Baca juga: Yogyakarta pukau penonton saat tampil di Pesta Kesenian Bali