Denpasar (ANTARA) - Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta sukses memukau para penonton dengan menampilkan kesenian Tari dan Karawitan Gargak Yogyakarata di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46.
Penampilan ini menjadi bagian dari acara rekasadana (pagelaran) yang diadakan di Gedung Ksirarnawa, Denpasar, Selasa (25/6) malam. Pagelaran tersebut mengangkat tema kepahlawanan dengan mengambil cerita dari Epos Ramayana pada bagian gugurnya Kumbakarna.
“Pertunjukan ini mengangkat tema kepahlawanan dengan mengambil cerita dari Epos Ramayana pada episode gugurnya Kumbakarna,” kata Ali Nur Sotya Nugraha selaku sutradara pertunjukan seni.
Ia menambahkan pagelaran ini sarat akan makna, di mana sosok Kumbakarna yang rela berkorban demi Alengka menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita semua khususnya generasi muda untuk selalu mengingat tanah kelahirannya.
Keikutsertaan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta dalam PKB bukanlah kali pertama melainkan sudah yang ke-8 kali sejak tahun 2014, kecuali dua tahun pada masa pandemi. Dalam mempersiapkan pagelaran Tari dan Karawitan Gargak Yogyakarta, mereka berlatih dengan waktu hampir tiga bulan melibatkan mayoritas mahasiswa dari Jurusan Seni Tari, Seni Karawitan dan Seni Kriya Kulit sehingga total keseluruhan pemain mencapai sekitar 98 orang.
Pada kesempatan lain, Ali Nur mengatakan bangga bisa terlibat dalam pagelaran Tari dan Kerawitan Gargak Yogyakarta.yang ditampilkan pada PKB tahun ini. Dirinya sangat mengapresiasi pemerintah maupun masyarakat Bali yang sampai saat ini tetap teguh mempertahankan adat, tradisi, dan budaya, serta tidak lupa menyapa tradisi-tradisi yang ada di Indonesia bahkan luar negeri.
Sementara itu, Rayasadite yang merupakan mahasiswi dari Jurusan Seni Kriya Kulit mengatakan kesempatan tampil dalam Pesta Kesenian Bali ini adalah momen berharga disamping mendapatkan pengalaman, ini merupakan wadah bagi mereka untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Yogyakarta dengan menampilkan kekhasannya dan keunikannya.
“tentunya menjadi momen berharga bagi saya, disamping pengalaman ini juga menjadi wadah bagi kita untuk memperkenalkan budaya Yogyakarta,” kata Rayasadite.
Selain pagelaran tari dan karawitan, para pengunjung juga dapat menikmati pameran wayang kulit yang digarap oleh mahasiswa Jurusan Seni Kriya Kulit. Pameran ini menampilkan berbagai jenis Wayang Gagrak dengan bentuk dan karakteistiknya yang khas.
Antusias masyarakat terlihat jelas dari padatnya pengunjung yang memadati Gedung Ksirarnawa. Pagelaran ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta seni dan budaya, khususnya budaya Yogyakarta.