Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat setempat untuk konsisten mengonsumsi dan menggunakan buah lokal dalam berbagai kesempatan.
"Konsumsi buah lokal, selain lebih sehat karena tanpa pengawet, juga akan dapat memberikan peluang pasar yang lebih besar pada produk petani lokal sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani," kata Pastika saat membuka Festival Agribisnis 2017, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, buah impor untuk sampai ke Bali melalui jalur yang panjang, sehingga memakai pengawet agar tetap segar dan bagus.
"Sedangkan buah lokal dihasilkan petani sendiri dan pastinya tidak perlu pengawet. Untuk itu, kita kampanyekan gerakan tidak mengkonsumsi buah impor, mari kita konsisten mengkonsumsi buah lokal," ujarnya.
Pastika juga berharap agar para ahli pertanian dapat melakukan penelitian supaya buah lokal dapat bertahan lebih lama tanpa menggunakan pengawet. Selain itu, bagaimana menyediakan buah sepanjang tahun tanpa mengenal musim, sehingga harga buah akan tetap stabil.
"Kita pikirkan ke depan bagaimana pertanian lebih baik. Sehingga petani bisa menjadi produsen sekaligus memasarkan produknya dengan baik," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan perlu adanya gerakan pemasyarakatan produk pertanian lokal di tengah maraknya persaingan pasar, khususnya persaingan dengan produk pertanian impor.
"Melalui pelaksanan festival ini, diharapkan produk pertanian lokal dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan pihak pengguna produk pertanian lainnya," ujarnya.
Festival tersebut juga diharapkan akan dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk pertanian lokal serta menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah-buahan untuk kesehatan.
Pembukaan festival agribisnis juga diisi dengan pencanangan gerakan makan telur oleh Gubernur Bali yang didampingi Ayu Pastika selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali serta Ketua DPRD Provinsi Bali.
Acara juga dirangkaikan dengan penandatangan MoU kemitraan pemasaran produk pertanian antara beberapa pelaku usaha pertanian antara lain Kelompok Tani Naga Gunung Sari dengan UD Ariesta, Pusat Pertanian Kreatif Denpasar dengan Pasar Swalayan Tiara Dewata dan Subak Sangeh dengan PT Bali Sri Organik, serta penyerahan sertifikat pertanian organik dan sertifikat keamanan pangan.
Dalam pembukaan kali ini juga diserahkan hadiah lomba "gebogan" atau sesajen berbentuk rangkaian buah dan janur yang dimenangkan oleh Wakil TP PKK Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng. Hadiah diserahkan langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ayu Pastika.
Festival Agribisnis 2017 akan berlangsung selama empat hari dari 15 sampai 18 September 2017 di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar. (WDY)