Denpasar (ANTARA) - Festival Agribisnis Bali 2019 yang digelar Pemprov Bali selama empat hari (3-6 Oktober 2019) di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, berhasil mencatatkan transaksi mencapai Rp686.945.000.
"Yang lebih penting sebenarnya bukan jumlah transaksi langsung, tetapi transaksi prospektifnya atau kerja sama yang terjalin setelah festival ini," kata Ketua Panitia Festival Agribisnis Bali 2019 Wayan Sunarta di Denpasar, Senin.
Menurut Sunarta, dalam festival yang melibatkan 40 anjungan dari kabupaten/kota se-Bali itu, pengunjung paling banyak memburu berbagai bibit tanaman hortikultura.
"Kami sangat berharap transaksi prospektif karena dalam kesempatan festival juga mengundang pihak ITDC dan PHRI Bali, serta sejumlah pengusaha ritel agar mereka bisa melihat langsung bagaimana produk-produk pertanian kita," ujarnya yang juga Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali itu.
Baca juga: Koster: festival agribisnis 3-6 Oktober dorong masyarakat cintai produk lokal
Sunarta menyebut selama ini ada informasi yang salah beredar di kalangan petani maupun pelaku UMKM bahwa produk-produk pertanian akan dibayar lama atau berbulan-bulan jika bekerja sama dengan pihak hotel maupun ritel.
"Padahal setelah kami komunikasikan, para pengusaha ritel maupun hotel menyebut satu minggu dari pengiriman produk sudah bisa dibayarkan dan itu sudah ada aturannya. Tetapi yang jelas semuanya memakai aplikasi atau by sistem, tidak bisa manual," katanya.
Proses pemesanan, transaksi, validasi produk semuanya menggunakan teknologi. "Transaksi pembayarannya pun nontunai. Jadi petani harus siap berbasis teknologi informasi, mereka tidak bisa menerima uang tunai banyak-banyak," ucapnya.
Dalam Festival Agribisnis selain menampilkan dan menjual berbagai produk pameran juga diisi lomba membuat "gebogan" atau rangkaian sesajen berbahan buah yang hadiahnya diserahkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Koster. Dalam kesempatan itu, Putri Koster juga menyerahkan bibit tanaman Hatinya PKK kepada pemenang lomba.
Baca juga: Pakar agribisnis : Pergub 99/2018 perlu dukungan pertanian inklusif
Bibit tanaman Hatinya PKK juga dibagikan kepada pengunjung yang hadir. Selain itu, dilaksanakan pula penandatanganan MoU antara kelompok tani dengan pelaku usaha yang menyerap hasil pertanian seperti hotel, restauran dan supermaket.
Selain itu, Festival Agribisnis Bali yang digelar untuk kedelapan kalinya itu juga dimeriahkan dengan kegiatan senam bersama, demo memasak dengan mendatangkan chef bintang lima, serta pembagian benih dan buah-buahan gratis.