Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, menggelar pembinaan dan pelatihan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Bongkasa, untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, sehingga mampu mengembangkan kepariwasataan yang berkelanjutan.
Pelatihan Pokdarwis dibuka Kabid Sumber Daya Pariwisata, I Nyoman Suardana di Kantor Desa Bongkasa, Senin, juga dihadiri Camat Abiansemal I.G.N Surya Jaya, Perbekel Bongkasa I Ketut Luki, BPD Bongkasa serta Narasumber dari Unud.
"Potensi kepariwisataan di Badung perkembangannya sangat pesat begitu pula meningkatnya usaha-usaha kepariwisataan lainnya," ujar Nyoman Suardana yang membacakan sambutan Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra.
Menurut pria asal Desa Bongkasa ini mengatakan, ada tiga cluster desa wisata di Kabupaten Badung yakni akan dikembangkan di Desa Carangsari Kecamatan Petang, Pura Taman Ayun Kecamatan Mengwi, Desa Bongkasa Kecamatan Abiansemal.
Pihaknya mendorong perkembangan desa wisata ini ke depannya memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat.
"Oleh sebab itu, pentingnya pelatihan ini untuk menyiapkan SDM dibidang pariwisata untuk mewujudkan perkembangan desa wisata yang lebih baik di masa mendatang," katanya.
Setelah pelatihan ini, lanjut dia, dapat melahirkan tenaga-tenaga kepariwisataan yang mampu berkominukasi dengan wisatawan dan menguasai iptek, sehingga mampu bekerja dengan profesional.
Suardana menambahkan, tujuan lain kegiatan pelatihan Pokdarwis ini agar Pokdarwis memiliki peran besar karena Kabupaten Badung memiliki banyak obyek wisata menuju pengembangan pariwisata kerakyatan.
"Sehingga dalam pengembangan ini diperlukan SDM yang memiliki ketrampilan dan keahlian dalam berbahasa asing, yang nantinya mampu memandu dan memberi informasi kepada wisatawan dengan baik dan santun," ujarnya.
Dalam kegiatan pelatihan Pokdarwis ini diikuti 75 peserta yang terdiri dari Pokdarwis Bongkasa 25 orang, Pokdarwis Carangsari 25 orang, Pelaga 25 orang. Kegiatan ini berlangsung hingga 29 Agustus 2017 atau 10 kali pertemuan dimasing-masing Pokdarwis.
Untuk materi pelajaran meliputi percakapan praktis bahasa inggris, tata bahasa atau grammer, kebijaksanaan kepariwisataan bali, sapta pesona dan sadar wisata, teknik memasarkan obyek wisata, teori teknik pemandu wisata, praktek teknik pemandu wisata dan pemberdayaan pokdarwis dalam industri pariwisata.
"Pelatihan ini dilatih instruktur dari Fakultas Sastra Unud, Diparda Provinsi Bali, DPD Asita Bali, DPD HPI Bali dan dari PHRI Badung," ujarnya. (WDY)