"Jangan sampai ada tindakan dari warga yang memancing perilaku intoleran yang menyebabkan pergesekan antarmasyarakat," kata Penasehat Cakra Murti, Gusti Nyoman Widnyana saat menghadiri rembug masyarakat di Desa Tegalinggah pascapemasangan spanduk FPI, Rabu.
Ia mengatakan, pengurus masjid dan pengurus desa bersama-sama agar menjaga wilayah desa dengan tidak membiarkan warganya melakukan kegiatan yang bisa merusak kerukunan warga.
Pihaknya pun menilai desa lambar bergerak karena spanduk sudah beberapa hari terpasang di depan Masjid di desa tersebut.
"Jangan sampai menunggu masyarakat turun. Saya hanya minta agar pemerintah, pengurus desa, termasuk juga pengurus Masjid bisa tanggap menanggapi aksi-aksi seperti ini," kata dia.
Kedepan, pihaknya berharap pihak kepolisian cepat tanggap menanggapi permasalahan tersebut untuk menjaga ketertiban wilayah desa.
"Saya jujur saja karena dimana pun ormas FPI itu sudah dicap garis keras. Sebagian warga Muslim Tegalinggah pun tidak setuju dengan adanya ormas ini," kata dia.
Sebelumnya, Warga Desa Tegalinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, memprotes pemasangan spanduk Front Pembela Islam (FPI) bergambar Habieb Rizieq terpasang didepan Masjid Nurul Huda. (WDY)
Pihaknya pun menilai desa lambar bergerak karena spanduk sudah beberapa hari terpasang di depan Masjid di desa tersebut.
"Jangan sampai menunggu masyarakat turun. Saya hanya minta agar pemerintah, pengurus desa, termasuk juga pengurus Masjid bisa tanggap menanggapi aksi-aksi seperti ini," kata dia.
Kedepan, pihaknya berharap pihak kepolisian cepat tanggap menanggapi permasalahan tersebut untuk menjaga ketertiban wilayah desa.
"Saya jujur saja karena dimana pun ormas FPI itu sudah dicap garis keras. Sebagian warga Muslim Tegalinggah pun tidak setuju dengan adanya ormas ini," kata dia.
Sebelumnya, Warga Desa Tegalinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, memprotes pemasangan spanduk Front Pembela Islam (FPI) bergambar Habieb Rizieq terpasang didepan Masjid Nurul Huda. (WDY)