Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) sudah ada sejak dahulu, untuk itu warga masyarakat harus tetap waspada terhadap gerakan semacam itu.
"Kita harus waspada karena gerakan NII ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Mangku Pastika di Denpasar, Kamis malam.
Seusai acara jamuan malam bersama Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, ia mengatakan gerakan ini berawal dari ideologi dan menjadi laten di Indonesia.
Munurut Mangku Pastika gerakan yang berbasis ideologi ini sudah meresahkan masyarakat di sejumlah daerah di tanah air.
"Mereka itu kelompok tertentu yang sesat, punya persepsi sendiri yang juga sesat, bukan gerakan agama," kata mantan Kapolda Bali ini.
Ditanya terkait keberadaan kelompok radikal tersebut di Bali, Gubernur Mangku Pastika menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Bali untuk mengambil langkah-langkah antisipatif.
"Tentang keberadaan NII di Bali silakan tanyakan langsung kepada Kapolda Bali, saya serahkan langsung antisipasi dan pemantauannya kepada Pak Irjen Pol Hadiatmoko," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI, I Gusti Ketut Adhiputra mengatakan keberadaan NII harus dikaitkan dengan legalitas organisasi tersebut.
Jika organisasi itu tidak terdaftar artinya organisasi tersebut ilegal dan meresahkan masyarakat.
"Kita harus tetap bicara aturan, badan hukumnya harus ada, kalau tidak ada itu artinya ilegal dan wajib ditelusuri lebih jauh aktivitasnya," kata Adhiputra menegaskan.(*)