Kuta (Antara Bali) - BPJS Ketenagakerjaan akan menyasar pekerja dari sektor pariwisata di Bali, karena potensi yang besar untuk meningkatkan jumlah kepesertaan, mengingat Pulau Dewata merupakan daerah tujuan wisata dunia.
"Kami harapkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Bali dapat meningkat," kata Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Bali Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) Kuswahyudi di Denpasar, Kamis.
Menurut Kuswahyudi, pekerja di sektor penunjang pariwisata itu seperti pemandu wisata, jasa penukaran mata uang asing, angkutan wisata dan sektor pariwisata lainnya.
Sektor lain yang akan disasar adalah koperasi dan lembaga perkreditan desa, jasa medis atau RS swasta, pendidikan melalui PGRI dan pasar-pasar tradisional serta pasar seni untuk sektor pekerja bukan penerima upah.
Cara lain yang dilakukan, lanjut dia, dengan menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali dengan harapan seluruh perusahaan yang belum menjadi peserta bisa taat regulasi dan mendaftarkan pekerjaanya menjadi peserta.
Untuk di kawasan Nusa Tenggara Barat, pihaknya akan menyasar petani tembakau, pemandu wisata, kelompok nelayan dan petani, non-pegawai negeri sipil, perangkat desa, paguyuban atau komunitas masyarakat.
Kuswahyudi menjelaskan tahun 2017, BPJS Ketenagakerjaan melalui program Gerakan Sadar Jaminan Sosial mulai melakukan akuisisi para perangkat desa.
Gerakan tersebut berupa program Desa Sadar Jaminan Sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial di wilayah Bali Nusa Tenggara dan Papua.
BPJS Ketenagakerjaan mencatat hingga April 2017 telah melayani 1,27 juta tenaga kerja aktif di Bali Nusa Tenggara dan Papua.
Dari jumlah tersebut sekitar 516,026 tenaga kerja aktif di antaranya bekerja untuk sektor pekerja penerima upah (formal) dan sekitar 42,043 lainnya untuk sektor pekerja bukan penerima upah (informal) dan tenaga kerja aktif proyek jasa konstruksi mencapai 713,95 tenaga kerja.
Hingga April 2017, penambahan kepesertaan sebanyak 58,766 tenaga kerja sektor penerima upah dan 21,056 tenaga kerja sektor bukan penerima upah.
Dari sisi kepesertaan perusahaan, terdapat penambahan perusahaan sebanyak 2,943 sehingga total perusahaan aktif yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banuspa mencapai 25,622 perusahaan.
Ia juga mengajak perusahaan untuk berpartisipasi dalam program Gerakan Nasional Lingkaran yang merupakan inovasi sosial berupa program perlindungan Jaminan Sosial bagi pekerja rentan melalui pengumpulan dana secara massal dari masyarakat atau "crowdfunding".
Para pekerja informal yang belum mampu menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan karena keterbatasan pendapatan atau biasa disebut pekerja rentan, mendapatkan donasi pembayaran iuran dari "Corporate Social Responsibility" (CSR) pelaku usaha atau inisiatif masyarakat sebagai wujud kepedulian atau solidaritas kepada sesama. (WDY/DWA)
BPJS Ketenagakerjaan Sasar Pekerja Sektor Pariwisata
Kamis, 18 Mei 2017 20:04 WIB