Jakarta (Antara Bali) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
mengangkat isu Industry 4.0 di World Economic Forum (WEF) on ASEAN 2017
di Phnom Penh, Kamboja.
"Kebijakan industri yang tepat merupakan
kunci kesuksesan pembangunan ekonomi suatu negara. Karenanya, kami fokus
memformulasikan dan berupaya menciptakan langkah srategis untuk
menghadapi tantangan dan peluang saat ini," kata Airlangga lewat siaran
pers di Jakarta, Jumat.
Airlangga menyampaikan hal itu di sela agendannya menghadiri WEF on ASEAN 2017.
Menurut
Airlangga, Kementerian Perindustrian telah melakukan beberapa kegiatan
terpadu, antara lain menyelenggarakan konferensi dan simposium terkait
Industry 4.0, membangun program e-smart IKM, berkolaborasi dengan
negara-negara lain untuk menyiapkan Industry 4.0 di Indonesia dan
menyusun peta jalan untuk mengimplementasikan Industry 4.0.
“Industry
4.0 akan mengubah bisnis tradisional ke arah digitalisasi. Ini tidak
bisa dihindari lagi, karena sudah berjalan,†ujarnya.
Industry
4.0 adalah kombinasi dari beberapa inovasi penting di teknologi digital
seperti Big Data, Autonomous Robots, Internet of Things, Cybersecurity,
Cloud, dan Augmented Reality.
Untuk membahas lebih dalam mengenai
ekonomi digital dan pelaksanaan Industry 4.0, Airlangga melakukan
pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan yang turut hadir dalam
WEF ASEAN 2017.
Menurutnya, upaya ini sekaligus menguatkan konektivitas antara negara-negara di Asia Tenggara.
Misalnya,
diskusi dengan Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Janil
Puthucheary, terkait rencana pengembangan platform digital bagi indutri
kecil dan menengah serta penguatan infrastruktur teknologi modern bagi
industri di kedua negara.
Selanjutnya, pertemuan dengan Vice
President and the Head of Shire South East Asia, Linda Seah, yang
membahas mengenai rencana ekspansi bisnis dari perusahaan farmasi asal
Inggris ini termasuk akan mengembangkan pusat inovasi di Indonesia.
“Kami
juga melakukan meeting dengan Zafrul Hashim selaku Regional Vice
President GRAB untuk membicarakan program Business Process Outsourcing
dan program Social Impact untuk penguatan Santripreneur bagi pondok
pesantren di Indonesia,†tuturnya.
Selain itu, Menperin Airlangga
menyempatkan bertemu dengan US ASEAN Business Council, membahas
mengenai investasi yang akan dilakukan oleh pelaku industri Amerika
Serikat di Indonesia. Kemudian, diskusi dengan CEO HSBC Indonesia Sumit
Dutta terkait pengembangan kawasan industri baru dan mendorong
pertumbuhan industri nasional yang diprioritaskan oleh Kemenperin.
“Ketika
menerima dari PTT Global Chemical, kami membahas mengenai
peluang-peluang investasi baru di sektor industri petrokimia dan pupuk.
Sementara tu, pertemuan dengan pihak Mastercard, kami membahas mengenai
digital platform untuk e-payment dan e-money yang dapat dimanfaatkan
oleh IKM di Indonesia untuk kemajuan usahanya,†ungkap Airlangga.
WEF
ASEAN 2017 berlangsung pada tanggal 10-12 Mei 2017, diikuti sebanyak
700 peserta dari kalangan pebisnis, pemerintahan, perguruan tinggi, LSM,
lembaga kesehatan, dan media. (WDY)
Menperin Angkat Industry 4.0 di WEF ASEAN 2017
Jumat, 12 Mei 2017 14:17 WIB