Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor pakaian jadi bukan rajutan sebesar 5,18 juta dolar AS selama bulan Desember 2016, menurun 3,02 persen dibanding bulan sebelumnya (November 2016) tercatat 5,34 juta dolar AS.
"Perolehan itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (Desember 2015) meningkat 11,43 persen, karena pada Desember 2015 pengapalan pakaian jadi itu menggantongi sebesar 4,65 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, ekspor pakaian jadi bukan rajutan itu mampu memberikan andil sebesar 12,51 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 41,46 juta dolar AS selama bulan Desember 2016, menurun 6,20 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 44,20 juta dolar AS.
Barang-barang rajutan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali menembus pasaran ekspor, paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat 18,13 persen, menyusul Australia 16,43 persen dan Singapura 12,63 persen.
Selain itu juga menembus pasaran Hongkong 4,73 persen, Belanda 3,62 persen, Jerman 2,15 persen, Perancis 5,57 persen, Tiongkok 0,07 persen, Jepang 1,23 persen dan sisanya 35,44 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia.
Adi Nugroho menambahkan, Bali juga mengapalkan barang-barang rajutan senilai 1,29 juta dolar AS selama bulan Desember 2016, merosot 26,96 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,77 juta dolar AS.
Barang-barang rajutan yang diperdagangkan ke luar negeri itu bukan produksi pabrik, namun dibuat secara manual sehingga memiliki nilai lebih bagi konsumen luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, Australia dan Eropa.
Pakaian Bali terutama yang dikombinasikan dengan manik-manik (monte) dan bordiran yang diproduksi secara manual memiliki nilai seni lebih, apalagi rancangannya disesuaikan dengan perkembangan mode di negara konsumen dipadukan dengan muatan lokal, ujar Adi Nugroho. (WDY)
Bali Ekspor Pakaian Sebesar 5,18 Juta Dolar AS
Minggu, 26 Februari 2017 10:56 WIB