Mangupura (Antara Bali) - Rencana pembangunan gedung "command center" atau pusat kendali teknologi informasi dan komunikasi Kabupaten Badung, Bali, diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp50 miliar yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum daerah setempat.
"Gedung ini nantinya digunakan untuk memantau sistem jaringan internet yang ada di seluruh Kabupaten Badung," kata Kadiskominfo Kabupaten Badung Wayan Weda di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan, bangunan "command center" ini nantinya juga berisi sisi room yang menghabiskan anggaran Rp23 miliar lebih. "Sisi room yang dimaksud adalah pembangunan jaringan dan sarana pendukung untuk menunjang saranan prasarana jaringan ini," ujar Weda.
Ia menegaskan, untuk sistem operasionalnya nanti akan ada aplikasi tersendiri untuk dapat diakses masyarakat luas.
"Untuk aplikasinya nanti kami akan buat sendiri, karena kalau aplikasi ini dibeli, maka ke depannya agar tidak ketergantungan dengan pemilik aplikasi itu yang dikhawatirkan semakit tahun harganya akan semakin meningkat," katanya.
Upaya pembangunan infrastruktur ini dilakukan karena menjadi indikator pertama menuju kota pintar (smart city) khusunya di Kabupaten Badung agar lebih maju dan berkembang.
"Tiga poin penting yang kami lakukan untuk menjadi kota pintar adalah peningkatan SDM, jaringan dan sarana prasarana," ujarnya.
Selain itu, dengan adanya pusat kendali ini juga bermanfaat untuk mengawasi fungsi dan keberadaan kamera pengintai (CCTV) yang ada di sejumlah titik di Badung Selatan.
"Kami juga akan melakukan kerjasama dengan pihak hotel yang ada di Badung dan yang telah memasang memasang CCTV agar dapat masuk ke pusat komando pemantauan Diskominfo," ujarnya.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada hotel dan masyarakat yang menjadi proyek percontohan program ini, agar tetap menjaga privasi daerah setempat.
Ia mencontohkan, hotel A di Kuta yang memiliki kamera CCTV kami ajak kerjasama untuk melakukan pemantauan wilayahnya, sehingga apabila terjadi sesuatu hal di daerah itu petugas keamanan sudah siap turun ke lapangan.
"Dengan ada kerjasama seperti ini, maka akan menimbulkan rasa aman kepada wisatawan yang datang ke Kuta," ujarnya. (WDY)