Denpasar (Antara Bali) - "Lomba Junior Chef Balinese Rijstaffel Cooking Competition" yang diikuti siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Denpasar memeriahkan "Denpasar Festival (Denfest) Ke-9".
"Kami bekerja sama dengan Indonesian Chef Association (ICA) Bali untuk menggelar lomba tersebut, karena dengan lomba ini akan menumbuhkan jiwa profesional, terutama anak-anak SMK," kata Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Denpasar Made Saryawan di Ajang Denfest, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan agar ilmu yang didapat di sekolahnya bisa diterapkan atau dipraktekkan dalam lomba kali ini. Lomba itu semuanya menggunakan bumbu tradisional Bali.
"Tujuan menggunakan bumbu Bali agar bisa dilestarikan serta dapat digunakan dalam beberapa jenis masakan nasional maupun internasional," ujarnya.
Selain itu, lomba itu juga untuk menggali potensi anak-anak muda kreatif di dalam bidang kuliner, supaya nantinya masakan serta bumbu Bali bisa menjadi primadona di daerah sendiri, serta secara nasional dan internasional.
Ia berharap para peserta dari siswa siswi SMK nantinya bisa mendapatkan ilmu, manfaat dan pengalaman dari lomba chef (lomba memasak). Karena para juri merupakan chef (juru masak) dari hotel ternama yang tergabung di dalam ICA, yang akan menilai, membimbing dan mengarahkan para peserta untuk memasak yang baik, lezat, indah, bersih dengan citarasa yang membuat orang ketagihan menikmatinya.
Sementara Ketua ICA Provinsi Bali Komang Adi Arsana mengatakan kegiatan "Junior Chef Balinese Rijstaffel Cooking Competition" ini dilaksanakan untuk melihat acuan sejauh mana masakan Bali sudah berkembang di lingkup Junior Chef setara SMK.
"Kami sangat mendukung lomba junior chef, karena diharapkan ke depannya lahir juru masak muda yang mampu berkompetisi dan bekerja di sektor pariwisata," ucapnya.
Dan lomba tersebut juga untuk melihat kemampuan mereka dalam lomba di luar ruangan (outdor) seperti ini, dimana semua bahan disiapkan semua oleh ICA Bali agar para peserta tidak ada beban di dalam mengikuti lomba memasak tersebut.
Dengan bahan yang sama, kata Komang Adi, ICA akan melihat sejauh mana kreativitas para peserta dalam pengolahan makanan "Balinese Rijstaffel", karena mereka harus mengolah bahan dari daging sapi, daging ayam, olahan dari ikan, telor dan olahan dari sayuran.
Untuk karbohidrat para peserta tidak diperbolehkan menggunakan beras, melainkan harus mengunakan bahan seperti talas, kentang dan ubi agar mereka bisa berkreasi.
"Di sini peserta secara bebas diberikan untuk mengolah bahan-bahan yang disediakan untuk menjadi menu dengan daya kreativitas untuk menghasilkan menu yang sehat dan berkualitas serta mengandung unsur seni dalam penyajian hidangan tersebut," katanya. (WDY)
Lomba "Balinese Rijstaffel Cooking" Meriahkan "Denpasar Festival"
Jumat, 30 Desember 2016 5:32 WIB