Negara, (Antara Bali) - Rumah milik Made Rai, di Desa Yehsumbul, Kabupaten Jembrana yang tahun 2012 diperbaiki lewat program bantuan bedah rumah, rusak parah akibat tertimpa tanah longsor.
"Korban tanah longsor ini mendapatkan bantuan bedah rumah tahun 2012, memang posisi tanah untuk mendirikan rumah tersebut berada di bawah tebing," kata Kepala Desa atau Perbekel Yehsumbul I Komang Dentra, Selasa.
Ia mengatakan, sebelum bencana longsor yang membuat rumah tersebut rusak parah, musibah serupa pernah menimpa warga Dusun Pangkung Languan Mekar tersebut, tapi tidak menyebabkan kerusakan parah.
Sedangkan Made Rai (60) yang ditemui di tenda darurat mengatakan, tanah longsor menyebabkan dua kamar tidur rusak parah termasuk barang-barang didalamnya.
"Meskipun masih ada ruangan untuk sekedar istirahat, tapi kami takut sehingga sementara ini tinggal di tenda bantuan pemerintah," katanya.
Komang Tantri, isteri Rai mengatakan, longsor terjadi Minggu (30/10) sekitar pukul 16.30 wita, diawali dengan suara gemuruh dari sisi atas tebing di belakang rumahnya.
Menurutnya, tanah longsor beserta bebatuan meluncur cepat menimpa rumahnya, sementara ia bersama suaminya selamat karena saat itu berada di teras rumah.
"Sebelum longsor, suami saya sempat masuk ke dalam kamar lalu keluar lagi membuat kopi dan duduk di teras. Memang saat hujan lebat, kami selalu khawatir terjadi longsor seperti dua tahun lalu," katanya.
Ia mengaku, tidak memiliki tanah lainnya, sehingga tidak mungkin pindah dari lokasi tersebut meskipun rawan tertimpa longsor.
Untuk menghindari longsor yang besar, pasangan suami isteri ini berencana menggeser posisi rumahnya tidak jauh dari tempat semula.
"Rencananya kami mau membuat rumah semi permanen saja, tapi sekarang belum memiliki biaya. Kalau di tempat yang baru, lebih aman dari longsor," katanya.(GBI)
Rumah Bantuan Bedah Rumah Tertimpa Longsor
Selasa, 1 November 2016 17:55 WIB