Tabanan (Antara Bali) - Kabupaten Tabanan, Bali banyak memiliki pelaku industri kecil menengah (IKM) yang bergerak dalam sektor pengolahan usaha berbahan baku kayu, namun hanya sebagian kecil yang baru mengantongi sertifikasi sistim verifikasi legalitas kayu (SVLK).
"Padahal SVLK merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha untuk melakukan perdagangan produk berbahan baku kayu," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan IB Made Wirawan didampingi Kepala Seksi Bina Industri Hasil Pertanian Wayan Torki, Jumat.
Ia mengatakan, dari 231 unit usaha industri kayu yang ada di wilayah Kabupaten Tabanan, baru tiga unit usaha yang mengantongi sertifikasi SVLK.
Industri kayu tersebut terdiri atas jenis penggergajian kayu 153 unit, industri kerajinan ukiran dari kayu bukan mebel 55 unit, industri furnitur dari kayu 21 unit.
Selain itu juga terdapat industri bade (wadah) yang khusus memproduksi tempat pengusungan jenazah terkait pelaksanaan ritual pembakaran jenazah (ngaben) satu unit dan industri barang bangunan dari kayu satu unit.
"Dengan demikian total IKM yang bergerak dalam sektor usaha di Disperindag Kabupaten Tabanan mencapai 752 unit, dengan total menyerap 6.382 tenaga kerja," ujar Wayan Torki.
Ia menjelaskan, ketiga IKM industri kayu yang telah mengantongi SVLK tersebut di antaranya bergerak di bidang pembuatan rumah "knock down", dan mebel tempat sembahyang yang merupakan salah satu komoditi untuk ekspor.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi terhadap IKM yang belum mengantongi SVLK, sekaligus mengarahkan agar bergabung membentuk kelompok yang tujuannya untuk menghemat biaya dalam pengurusan SVLK, karena pengurusan sertifikasi tersebut cukup mahal.
Unit usaha yang belum mengantongi SVLK didominasi kalangan usaha kecil yang berorientasi pasar domestik. Sedangkan IKM yang produksinya telah menembus pasaran ekspor didorong untuk memiliki SVLK. Sebab, SVLK difokuskan untuk produk kayu yang menembus pasaran luar negeri.
Sementara itu, realisasi ekspor kayu dari Kabupaten Tabanan selama sembilan bulan periode Januari - September 2016 mencapai Rp9,5 miliar.
Berbagai jenis cinderamata berbahan baku kayu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Kabupaten Tabanan itu antara lain menembus pasar Alaska, Turki, Yunani, Australia dan Jepang.
Kabupaten Tabanan juga mengekspor madagangan berupa rumah jadi dari bahan baku kayu pada periode yang sama senilai Rp3,5 miliar dengan tujuan Thailand dan Taiwan. (WDY)
IKM Tabanan Sebagian Kecil Miliki SVLK
Jumat, 14 Oktober 2016 14:03 WIB