Denpasar (Antara Bali) - Ir. I Gusti Ketut Riksa (73), instruktur Pusdiklat Teknologi Effektive Mikroorganisme (EM) Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Buleleng, Bali meluncurkan buku berjudul "Filosofi Pertanian Organik & Teknologi EM".
Buku setebal 148 halaman dengan editor Albert Kin Ose M itu diluncurkan oleh Direktur Utama PT Karya Pak Oles, Gede Ngurah Wididana di Denpasar, Rabu.
Buku tersebut tahap pertama dicetak 2.000 eksemplar diberikan secara cuma-cuma kepada peserta pelatihan di Pusdiklat Teknologi EM IPSA Buleleng yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bali.
Suami dari Jero Rikwini yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangli, Bali (1988-1998) menekuni teknologi Effektive Mikroorganisme yang diperkenalkan oleh Prof Dr Teruo Higa dari Jepang sejak tahun 1995 atau 21 tahun yang silam.
Teknologi tersebut tidak bertentangan dengan hukum alam, karena hanya dengan mendaur ulang limbah organik berbasis mikro organisme yang ada di alam, karena EM merupakan teknologi alam yang aman, nyaman dan ramah terhadap lingkungan.
Pertanian organik dan teknologi EM yang diperkenalkan itu sangat penting, karena umat manusia segera memahami, bumi dengan segala isinya termasuk manusia tengah dalam perjalanan menuju kehancuran.
Dalam sektor pertanian menurut I Gusti Ketut Riksa kalangan masyarakat mulai menyadari tentang telah dan sedang terjadi pencemaran di bumi yang antara lain dipicu oleh pertanian kimia.
Oleh sebab itu bermunculan slogan pertanian berkelanjutan, pertanian ramah lingkungan dan pertanian organik. Untuk itu semoga tanah, air dan udara secara bertahap mengalami regenerasi dan revitalisasi agar semua makluk dapat hidup secara anyam dan nyaman.
Gusti Ketut Riksa mengatakan, meski demikian penggunaan pupuk dan racun hingga kini masih terus terjadi, bahkan kian tidak terbendung.
Direktur Utama PT Karya Pak Oles, Gede Ngurah Wididana memberikan apresiasi terhadap buku Folosofi Pertanian Organik dan Teknologi EM karya Gusti Ketut Riksa.
Dalam menjalani masa pensiun kakek delapan cucu dari tiga putra putrinya yang semuanya telah membentuk rumah tangga itu aktif melakukan pelatihan pertanian organik ke berbagai daerah pedesaan di Bali.
Selain itu juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan pertanian organik dan teknologi EM serta sibuk mengembangkan hobinya yakni membudidayakan ikan hias air tawar, burung tekukur, gelatih, sampai beternak tikus putih dan burung hantu.
"Selama lebih dari sepuluh tahun Gusti Riksa banyak membantu kami sebagai pelatih dan staf ahli dalam melakukan pendidikan dan pelatihan pertanian organik dan teknologi EM di Bali di bawah yayasan IPSA," ujar Gede Ngurah Wididana. (WDY)
Riksa Luncurkan Buku Pertanian Organik Dan Teknologi EM
Rabu, 12 Oktober 2016 18:17 WIB