Denpasar (ANTARA) - Direktur Utama PT Karya Pak Oles Grup, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr menegaskan, mengembangkan usaha bisnis berbasis obat-obatan tradisional Pak Oles dan pupuk organik hayati Effective Microorganisms4 (EM4) sejak tahun 1990 atau sejak 34 tahun yang silam ibarat membabat alas di lahan berbatu yang penuh pohon besar, onak dan duri untuk mengembangkan menjadi kebun.
"Dengan suatu visi dan tekad yang kuat, industri obat tradisional dengan merek Pak Oles dan pupuk organik hayati dengan merek EM4 berhasil dipasarkan dengan sukses," kata sosok pria enerjik alumnus Program Pasca Sarjana (S-2) Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990).
Dr. Wididana mengungkapkan hal itu ketika tampil sebagai salah seorang pembicara utama dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Wilayah Bali, dalam melaksanakan kegiatan masyarakat mengusung tema "Inovasi dan Kolaborasi Untuk Kesehatan Masyarakat" di Batubulan, Gianyar yang dipimpin Ketua Umum organisasi tersebut Kadek Sudika, Sabtu (6/7).
Mengembangkan dua usaha bisnis yang berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan yakni PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) yakni sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional yang kini berkembang menjadi terbesar di Bali.
Sekaligus PT Songgolangit Persada (SLP), agen tunggal yang memproduksi dan memasarkan EM4 pertanian, EM4 perikanan, EM4 peternakan dan EM4 limbah ke seluruh daerah di Indonesia yang mendapat lisensi dari EM Research Organization(EMRO) Jepang.
"Intinya adalah kerja keras, kerja tuntas, keberanian dan inovasi yang berkelanjutan, tanpa menyerah, terus mencoba dan berani gagal. Semakin sering seseorang gagal, berarti kemungkinan pencapaian keberhasilan semakin tinggi," kata Pak Oles, seorang pakar dan pelopor pertanian organik di Indonesia.
Sosok pria enerjik yang mengembangkan ratusan jenis tanaman herbal berkhasiat obat sebagai bahan baku obat-obatan tradisional Minyak Oles Bokashi dan Produk Ramuan Pak Oles yang menembus pasaran dalam dan luar negeri.
Ia mengatakan, seseorang akan meningkat ilmu dan pengalamannya dengan terus mencoba dan merasakan kegagalan, dengan belajar dan memperbaiki diri.
"Kita jangan percaya pada mitos sukses yang bisa diraih dalam satu malam, seperti membuat Candi Rorojonggrang, atau Candi Sewu, yang bisa dibangun dalam satu malam. Sekali lagi, mitos sukses satu malam itu tidak ada, itu hanya cocok sebagai dongeng nenek pengantar tidur untuk cucunya, agar terkenal dan cepat tidur," ujar Pak Oles.
Setiap keberhasilan atau sukses pasti diawali dan didukung oleh kerja keras, penuh keringat dan air mata. Seandainya pun ada sukses cepat, misalnya menang lotre atau dapat waris dari istri atau suami tua renta, itu tidak akan bertahan lama, karena fondasinya yang lemah, sehingga sukses cepat itu akan segera berakhir jatuh, karena tidak bisa mengaturnya.
Jika Anda pengusaha baru, yang memiliki produk atau merek belum terkenal, maka usahakanlah perlahan, bangun fondasi bisnis dengan promosi aktual, nyata, yang mendukung merek dan kualitas produk. Gunakan iklan yang terarah dan terukur, maka perlahan produk anda akan mulai dikenal.
Jika proses pengenalan produk dipaksakan menjadi terkenal dengan cepat, maka anda akan segera kehabisan modal untuk dana promosi yang tiada batas.
Ingat sebuah produk dan merek besar dibangun seiring waktu, bukan atas dasar dorongan dari agen humas/iklan yang besar.
Mulailah membuat komunikasi dan jaringan informasi dengan berbagai kelompok atau komunitas masyarakat. Bangun audiens anda sekarang, secara nyata dan digital, maka merek dan produk anda akan mulai dikenal, diperhatikan, dicoba dan dicintai.
Produk dan merek anda harus berkualitas dan bermutu. Mulailah membuat orang berminat akan ucapan, produk dan merek Anda. Anda akan menjadi pemimpin pasar suatu produk spesial yang diminati dan dicari. Sekali lagi, semuanya itu tidak didapat dengan satu malam. Harus kerja keras, tekun dan sabar.
"Jika suatu hari ada yang mengatakan bahwa keberhasilan Anda bisa dicapai dalam sekejap, maka komentar itu tidak perlu dibalas dengan debat, tapi cukup dengan senyum sambil menggaruk kepala anda yang tidak gatal, berpura-pura sedikit bego," ujar Pak Oles.
Dr. Wididana: Kembangkan bisnis obat herbal-EM4 ibarat babat hutan lebat dan berbatu
Selasa, 9 Juli 2024 5:59 WIB