Denpasar (ANTARA) - Tim pemasaran dari PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar untuk mengingatkan kembali produk dan khasiat Minyak Oles Bokashi kepada masyarakat Bali.
“Dari sosialisasi yang sudah kami laksanakan, astungkara respons pihak sekolah sangat baik dan malah banyak yang berbelanja,” kata Kepala Cabang Pemasaran Bali Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer I Made Subagia seperti yang dikutip dari pers rilis yang diterima di Denpasar, Kamis.
Menurut Subagia, sosialisasi ke sekolah-sekolah dilakukan setiap hari oleh tim online di Divisi Pemasaran, yang sebelumnya telah didahului dengan komunikasi untuk meminta izin persetujuan waktu.
Meskipun belakangan muncul berbagai produk minyak urut di pasaran, pihaknya meyakini Minyak Oles Bokashi tetap masih berada di "top of mind" masyarakat Bali. Selain itu, tidak sedikit yang menjadi konsumen fanatik Minyak Oles Bokashi.
Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan penjualan Minyak Oles Bokashi yang masih mendominasi dibandingkan dengan puluhan produk yang diproduksi Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) di bawah kepemimpinan Direktur Utama Dr.Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr atau yang dikenal dengan sapaan Pak Oles itu.
Seperti yang diketahui, Minyak Oles Bokashi yang telah diracik sejak tahun 1997, diproses dengan teknologi Effective Microorganisms (EM) dari Jepang mempunyai keunggulan anti virus, anti jamur dan anti bakteri dengan multi khaisat sebagai obat keluarga.
Minyak Oles Bokashi dipercaya dapat membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga serta sebagai campuran mandi rempah untuk mengurangi bau tidak sedap, yang sudah dimanfaatkan dan dikenal secara meluas di pasaran lokal Bali, nasional dan mancanegara.
Sosialisasi ke sekolah-sekolah ini, tambah Subagia, menjadi salah satu strategi untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa Minyak Oles Bokashi dengan berbagai khasiatnya yang telah teruji, masih setia hadir di tengah-tengah masyarakat.
Minyak Bokashi tak saja bisa diperoleh di sejumlah konter dan ribuan outlet di seluruh Bali, juga dapat dijumpai di toko modern berjejaring di Bali, serta bisa dibeli melalui sejumlah marketplace jika ingin berbelanja secara online. Minyak Oles Bokashi hadir dengan berbagai varian ukuran yakni mulai dari yang ukuran 7 ml, 12 ml, 35 ml, 65 ml, dan 140 ml.
“Mulai bulan depan, kami targetkan dapat menyasar sekolah-sekolah di luar Kota Denpasar dan Badung. Kami berencana untuk mendatangi sejumlah sekolah di kabupaten lainnya seperti di Jembrana, Buleleng, Bangli, Klungkung dan Karangasem,” tutur Subagia menambahkan.
Berkunjung ke rumah konsumen
I Made Subagia mengatakan, meskipun Minyak Oles Bokashi telah hadir selama 28 tahun, namun sampai saat ini tim dari Pak Oles masih tetap setia berkunjung ke rumah-rumah konsumen.
Menurut dia, walau sekarang sudah era digital, upaya promosi secara tatap muka dipandang masih diperlukan dan terbukti tetap efektif, terutamanya kepada para konsumen setia. Dengan semakin banyak SDM yang berkunjung ke rumah-rumah, juga terkait dengan penjualan di outlet, yang menjadi lebih lancar dan meningkat.
“Para SPG yang berkunjung ke rumah-rumah, selain dapat menginformasikan atau mempromosikan produk, mereka juga dapat menjual produk baru. Konsumen kalau belum tahu manfaat produk, seringkali belum yakin. Oleh karena itu, SPG yang berkunjung ke rumah-rumah ini turut memegang kunci keberhasilan pemasaran produk untuk lebih meyakinkan masyarakat,” katanya.
Subagia menyampaikan, pemasaran Minyak Oles Bokashi dan juga berbagai produk karya PT Karya Pak Oles Tokcer dengan menggunakan multisistem. Pemasaran secara offline (luring) pada outlet dan toko-toko modern, diimbangi dengan pemasaran online (daring) oleh tim khusus yang menangani. Selain itu, pemasaran juga melalui berbagai marketplace dan agen-agen.
Ia merinci, untuk promosi secara langsung, Salesman Taking Order tidak membawa produk, tetapi mencari orderan. Produk nantinya akan dikirimkan oleh petugas Delivery Order. Di sisi lain, ia tidak memungkiri walaupun berbagai upaya promosi telah dilakukan, namun terdapat tantangan dari bermunculan produk-produk sejenis.
“Astungkara sampai saat ini penjualan Minyak Oles Bokashi masih tetap stabil, meskipun di tengah persaingan berbagai produk sejenis di pasaran. Kami sangat berterima kasih kepada para konsumen yang tetap setiap menggunakan Minyak Oles Bekashi karena khasiatnya memang sudah terbukti,” kata pria asal Bongan, Kabupaten Tabanan itu.
Minyak Oles Bokashi yang dirintis sejak 1997 merupakan warisan pusaka Ramuan Dadong Bandung, Lengis Arak Nyuh, dari Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng, Bali, yang diproduksi secara modern dengan teknologi Effective Microorganisms (EM).
Minyak Oles Bokashi yang beraroma khas tersebut merupakan hasil fermentasi perpaduan antara tradisional yang diterapkan Dadong Bandung (nenek Pak Oles) dengan teknologi EM temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang.
linktr.ee/pakolescom