Denpasar (Antara Bali) - Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas terbuka (UPBJJ-UT) Denpasar menyerahkan ijasah kepada 830 lulusan dan para wisudawan tersebut siap berkiprah untuk kemajuan Bali.
Para lulusan tersebut adalah guru SD, PAUD maupun lulusan dari Fekon, FISIP, FMIPA dan Pascasarjana. "Kebetulan mereka hampir 99 persen telah bekerja," kata Kepala UPBJJ-UT Denpasar, Hendrin H Sawitri pada acara penyerahan ijasah tersebut, Sabtu.
Ia melaporkan, UT sebagai institusi perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh berperan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di daerah tujuan wisata Pulau Dewata dalam upaya menwujudkan Bali Mandara, dengan mempersembahkan SDM yang berkualitas.
Perguruan Tinggi dalam membentuk sumberdaya berkualitas harus dilandasi dengan karakter yang kuat, tentu didukung oleh akar budaya yang kuat pula. Hal ini selaras dengan semangat Bali Mandara yakni Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera.
Menurut Hendrin H Sawitri, semboyan Bali Mandara mempunyai makna yang sangat tinggi, Bali yang maju seirama dengan kemajuan dan dinamika kehidupan masyarakatnya, namun tidak meninggalkan akar budaya dan agama Hindu.
Bali yang aman adalah Bali yang terjaga keharmonisan hubungan yang dilandasi oleh falsafah Tri Hita Karana. Bali yang damai yang berarti terjaganya keselarasan hidup meskipun dalam lingkup perbedaan dan Bali yang sejahtera adalah Bali yang "sukerta skala niskala" yang berarti Bali yang terus menerus akan mewujudkan kemajuan disertai rasa aman dan damai.
Untuk itu UT mengembangkan langkah-langkah strategis seperti peningkatan kualitas proses belajar, meningkatkan kompetensi lulusan melalui kurikulum yang terintegrasi, dan pengembangan program yang dibutuhkan masyarakat.
Peningkatan proses belajar berbasis Information Communication Technology (ICT) akan terus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri dalam hal penyediaan materi pembelajaran, pemberian bantuan belajar, pelaksanaan ujian, dan pengelolaan administrasi akademik.
Penggunaan ICT dapat lebih mendorong penyelenggaraan pendidikan oleh UT menjadi lebih transparan, akuntabel, responsif, dan dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat. Pemanfaatan ICT untuk pembelajaran merupakan revolusi dalam proses pembelajaran.
Agar pemanfaatan ICT dapat efektif, maka tutor, mahasiswa dan staf UPBJJ terus diupayakan kearah perubahan kebiasaan-kebiasaan belajar dan bekerja dari manual ke pembelajaran dan administrasi digital, termasuk perubahan dalam proses interaksinya, demikian Hendrin Sawitri.
Acara tersebut juga dihadiri Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Daryono SH.MA.Ph.D. Keluar sebagai lulusan terbaik untuk Program Non Pendidikan Dasar adalah Arif Bagus Prasetyo program studi S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemah dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,65.
Selain itu enam orang untuk Program Pendidikan Dasar masing-masing Ketut Putra Yasa (IPK 4,00), Ni Made Sri Ulantari (IPK 4,00), Sukatno (IPK 4,00), I Gusti Agung Ayu Priyanti Antarini (4,00) dan Desak Ketut Widhi Asih (IPK 3,86). (WDY)