Mangupura (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bali, kembali menggelar simulasi penanggulangan bencana di Sekolah Dasar Negeri 3 Kedonganan, Kamis, sebagai upaya penguatan kapasitas pembentukan sekolah aman bencana.
Kepala BPBD Badung I Nyoman Wijaya di Mangupura, mengatakan kegiatan simulasi di tempat di sekolah tersebut, karena lokasinya di pesisir pantai.
"Kegiatan simulasi kali ini akan diberikan cara menghadapi bencana gempa bumi yang ada kaitannya dengan tsunami," ujarnya.
Ia mengatakan, kegiatan simulasi ini dilakukan di sekolah tersebut, karena jarak dari pantai menuju sekolah sekitar 500 meter, sehingga menjadi zona beresiko terhadap gempa bumi dan tsunami.
Ke depannya, harap dia, murid memiliki pengetahuan tentang cara menghindari, menghadapi dan memperkecil dampak yang akan terjadi akibat bencana baik itu gempa bumi, tsunami ataupun bencana lainnya.
"Bencana tidak bisa kita cegah kapan datangnya, untuk hal tersebut maka sangat diperlukan kesiapsiagaan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyikapi akibat yang mungkin ditimbulkan oleh bencana tersebut," katanya.
Kepala Sekolah SD 3 Kedonganan I Nyoman Sukadana mengatakan, diadakannya kegiatan simulasi ini sangat bermanfaat khususnya bagi anak-anak, karena dapat dijadikan pedoman dan pembelajaran apabila terjadi bencana.
"Kegiatan seperti ini agar terus berkelanjutan, sehingga semua masyarakat memahami dan mampu menerapkan hal-hal yang bisa dipakai untuk menghindari dan memperkecil resiko bencana," ujarnya lagi.
Ia mengakui, sekolah tersebut terletak di zona merah yang merupakan daerah rawan bencana. (WDY)