Denpasar (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menggelar simulasi penanganan bencana gunung meletus di Kabupaten Karangasem untuk membangun kesiapsiagaan masyarakat, 27-30 September 2016.
Kepala BPBD Bali, Dewa Indra di Denpasar, Selasa, menjelaskan bahwa selain membangun kesiapsiagaan masyarakat, simulasi itu juga dilaksanakan untuk menguji prosedur tetap tanggap darurat.
Selain itu dalam simulasi peserta juga diajarkan cara memakai sarana prasarana, berlatih cara berkoordinasi dan bertindak responsif tanggap darurat serta berlatih cara melakukan evakuasi penyelamatan dan pertolongan jiwa dari bencana erupsi gunung meletus.
Simulasi itu diawali dengan rangkaian persiapan yakni gladi kotor dan gladi bersih, kemudian dilanjutkan pada Rabu (28/9) apel gelar kesiapsiagaan, gladi posko pada Kamis (29/9) dan puncaknya gladi lapang penanggulangan bencana gunung meletus yang mensimulasikan erupsi Gunung Agung.
Simulasi tersebut dipusatkan di Lapangan Stadion Jalur 11 Padangkerta (sebelah SMK 1 Amlapura).
Rangkaian simulasi sudah dimulai sejak awal Agustus 2016 dengan kegiatan survei lokasi, pemetaan potensi wilayah serta pembuatan peta jalur evakuasi hingga rapat teknis persiapan.
Simulasi itu diikuti oleh BPBD Provinsi Bali, Pusdalops Bali, BPBD kabupaten/kota se-Bali, TNI/Polri, seluruh instansi Pemerintah Kabupaten Karangasem, sekolah, PMI, Tagana, SAR, DVI, PDAM, PLN, Telkom, Pertamina, PDAM, Damkar, RS Sanglah dan rumah sakit di Karangasem.
Selain itu juga Satuan Polisi Pamong Praja, Linmas, BPVMBG, BMKG, Puskesmas, pecalang atau petugas keamanan adat, Karangtaruna hingga aparat dan warga kecamatan dan dusun di kabupaten setempat.
BPBD Kabupaten Karangasem akan mengkoordinir kegiatan simulasi tersebut didukung BPBD Bali dengan anggaran, peralatan penunjang, dukungan personel, dukungan logistik dan lainnya. (WDY)