Denpasar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali menyampaikan kejadian dampak dari musim hujan dalam tiga hari pertama tahun 2025 dengan didominasi bencana pohon tumbang.
Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin di Denpasar, Sabtu, mencatat di awal tahun 2025 terjadi pohon tumbang di satu titik pada Rabu (1/1), tiga titik pada Kamis (2/1), dan enam titik pada Jumat (3/1) kemarin.
Pada 1 Januari 2025 kejadian pohon tumbang terjadi di Kabupaten Gianyar, dimana selain itu pada hari yang sama turut terjadi tanah longsor di Kabupaten Karangasem, Klungkung, dan Gianyar.
“Dahan pohon tumbang menimpa kabel PLN dan menutupi akses jalan Timur alun-alun Gianyar, sudah dilakukan penanganan pohon tumbang sehingga akses jalan kembali normal,” kata dia.
Pada hari kedua, kejadian akibat hujan deras terjadi di Kabupaten Tabanan dimana pohon menimpa separuh badan jalan di Jalur Denpasar-Singaraja, serta di Kabupaten Buleleng tepatnya di Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng dan di Banjar Dinas Sekar Sari.
Baca juga: BPBD Bali catat 54 kasus pohon tumbang dalam sehari termasuk Monkey Forest
Rentin menyampaikan pada hari Jumat kemarin kasus pohon tumbang justru lebih banyak ditangani BPBD Bali, bahkan dengan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp72 juta.
Di Kabupaten Gianyar hujan deras disertai tanah labil menumbangkan pohon dengan area terdampak mencapai 50 meter namun dapat tertangani, dan di Tabanan pohon jati roboh menimpa bangunan rumah warga.
Empat kasus lainnya serempak terjadi di Kabupaten Karangasem, dimana tiga diantaranya terdampak langsung ke bangunan pribadi masyarakat, mulai dari rumah hingga kandang ternak.
Kalaksa BPBD Bali itu mengingatkan berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian III Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, saat ini Bali sudah memasuki musim hujan sehingga masyarakat harus waspada dengan dampak curah hujan tinggi.
Baca juga: BPBD Bali minta pengelola wisata alam pangkas pohon yang rentan tumbang
“Warga diimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan pohon tumbang, banjir dan longsor,” ujar Rentin.
“Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana,” sambungnya.