Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor berbagai jenis cindermata dari bahan baku kulit sebesar 1,500 juta dolar AS selama bulan April 2016, meningkat 60,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 934.172 dolar AS.
"Perolehan devisa tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya menurun 0,17 persen, karena pada April 2015 ekspor kerajinan kulit itu menghasilkan 1,503 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, barang-barang dari kulit hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali mampu memberikan kontribusi sebesar 3,52 persen dari total nilai ekspor daerah ini sebesar 42,65 juta dolar AS selama bulan April 2016.
Perolehan devisa Bali secara keseluruhan tersebut merosot 10,10 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Maret 2016) yang mengantongi sebesar 47,44 juta dolar AS, atau berkurang 11,91 persen dibandingkan bulan April 2015 yang menghasilkan 48,42 juta dolar AS.
Adi Nugroho menjelaskan, hasil kerajinan kulit yang menembus pasaran luar negeri itu antara lain berupa sepatu, sandal untuk pria dan wanita yang dibuat dengan desain yang unik dan menarik.
Selain itu juga aneka jenis tas untuk pria dan wanita dari semua golongan umur, ikat pinggang dan jaket.
Perajin Bali sangat kreatif memproduksi aneka jenis cinderamata bernilai seni unik dengan harga yang terjangkau oleh sebagian besar pelancong dalam negeri maupun turis asing yang berlibur ke Bali.
Adi Nugroho menambahkan, hasil industri kerajinan skala rumah tangga itu paling banyak diserap pasaran Jepang 35,99 persen, menyusul Singapura 7,32 persen, Amerika Serikat 3,60 persen dan Australia 3,63 persen.
Selain itu juga menembus pasaran China 0,01 persen, Hong Kong 9,14 persen, Jerman 1,30 persen, Perancis 5,90 persen, Belanda 4,27 persen, Inggris 1,96 persen dan sisanya 26,89 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia, ujar Adi Nugroho. (WDY)
Ekspor Kerajinan Kulit Bali Naik 60,62 Persen
Minggu, 19 Juni 2016 13:18 WIB