Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali, lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel Kabupaten Gianyar bekerjasama dengan Pers Mahasiswa Akademika Universitas Udayana menggelar dialog jurnalistik, Minggu.
Dialog tersebut mengusung tema "Pers Kampus, Pers Idealis Anti-Provokasi" dengan menampilkan dua pembicara, yakni Ida Setyorini, Redaksi Harian Kompas, dan Hari Puspita, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar.
Sejarah mencatat, bersamaan kehadiran organisasi pemuda seperti Budi Utomo pada tahun 1908, pers mahasiswa kala itu telah berperan menyerukan gagasan akan kemerdekaan Indonesia, seperti yang dapat disimak dalam Hindia Putra (1908), Jong Java (1914), Oesaha Pemoeda (1932), dan Soeara Indonesia Moeda (1938).
Memasuki paruh tahun 1950-an hingga 1960-an, kehidupan pers kampus kian marak, ditandai semakin banyak lembaga pers yang tumbuh di lingkungan perguruan tinggi, serta kehadiran tokoh-tokoh muda pers kampus yang memiliki pemikiran yang cerdas, bernas, dan kritis, seperti Soe Hoek Gie, Nugroho Notosusanto, Teuku Jacob, Koesnadi Hardjasoemantri, dan Ahmad Wahid.
Semasa itu, sejalan dengan diselenggarakan Konferensi Pers Mahasiswa I di Kaliurang, 8 Agustus 1955, berdiri dua organisasi pers mahasiswa, yakni Ikatan Wartawan Mahasiswa Indonesia (IWMI) dan Serikat Pers Mahasiswa Indonesia (SPMI) yang belakangan pada tahun 1958, sepakat melebur menjadi IPMI (Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia).
Dialog tersebut merupakan bagian dari kegiatan HUT ke-33 Persma Akademika.
Selain dialog, juga diselenggarakan Grand Final Lomba Koran Dinding yang diikuti oleh siswa SMA/SMK dari sembilan kabupaten/kota se-Bali.
Babak penyisihan di tiap kabupaten/kota telah diadakan selama bulan Maret 2016, sekaligus dirangkaikan dengan workshop jurnalistik.
Lomba koran dinding antar-SMA/SMK se-Bali terbagi dalam tiga wilayah lomba, yakni wilayah 1 meliputi Badung, Denpasar, dan Tabanan, wilayah 2 meliputi Gianyar, Bangli, Klungkung, dan Karangasem, serta wilayah 3 meliputi Buleleng dan Jembrana.
Sebagai perwakilan dari wilayah 1 yang lolos ke grand final yang akan berlangsung di Bentara Budaya Bali, antara lain SMA Tunas Daud, SMA Negeri 3 Denpasar, SMA Negeri 4 Denpasar, dan SMAK Harapan.
Sedangkan mewakili wilayah 2, yakni SMA Negeri 1 Amlapura, SMA Negeri 1 Gianyar, SMK Negeri 1 Klungkung, serta mewakili wilayah 3, SMA Negeri Bali Mandara, SMA Negeri 1 Melaya, dan SMA Negeri 1 Kubutambahan. (WDY)