Buleleng (Antara Bali) - Sebanyak 60 masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Peduli Alam Batu Ampar (KPABA) Kabupaten Buleleng, Bali intensif melakukan program konservasi alam di wilayah pesisir Pantai Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak.
"Aksi kami didasari atas kepedulian terhadap alam dan lingkungan di Batu Ampar yang selama ini kurang mendapat perhatian," kata Ketua KPABA, Wayan Sukrada, Senin.
Ia mengatakan, selama ini Desa Pejarakan terutama kawasan Batu Ampar memiliki keindahan alam pesisir yang menakjubkan. Namun selama ini kawasan itu terkesan tidak terawat.
Kawasan Batu Ampar, kata dia, dikenal memiliki keunikan dibandingkan dengan kawasan pesisir lain di Buleleng. Pesisir yang berupa teluk dengan hamparan batu karang dan hutan mangrove cukup menarik untuk dijadikan daya tarik wisata.
"Kawasan ini alamnya sangat bagus, tapi tidak terawat. Banyak pohon mangrove yang ditebangi untuk makan kambing, batu kapur banyak diambil sehingga kondisinya memprihatinkan," kata dia.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya berencana mengelola kawasan seluas 10 hektare tersebut berbasis konservasi dimana hutan mangrove yang sebagian gundul akan direboisasi dan dibuatkan jembatan yang terbuat dari bambu serta di bagian pesisirnya ditata dengan pembuatan tanam.
"Harapannya ketika kami kelola kawasan ini dapat menjadi destinasi pariwisata yang baik dan memberikan kontribusi yang positif terhadap desa," ucapnya.
Selain itu, kata dia, masyarakat Pejarakan selama ini dikenal inovatif untuk mengembangkan potensi alam di desanya. Di kawasan Batu Ampar saja sebelumnya telah ada dua kelompok masyarakat yang mengelolanya sebagai pariwisata maupun konservasi diantaranya Kelompok Masyarakat Sadar Wisata Batu Ampar (Pomasta) dan Forum Konservasi Putri Menjangan (FKPM). (WDY)
KPABA Buleleng Intensifkan Program Konservasi Batu Ampar
Senin, 14 Maret 2016 10:03 WIB