Denpasar (Antara Bali) - Keluarga besar suka duka "Buleleng Dogen" (Buldog) selalu bersikap kritis terhadap perkembangan sosial dan lingkungan masyarakat dalam mewujudkan Bali agar maju dalam berbagai aspek kehidupan.
"Kami dari keluarga besar suka duka Buldog senantiasa berkumpul untuk membahas perkembangan sosial dan lingkungan Kabupaten Buleleng agar maju, begitu juga kemajuan Pulau Dewata," kata Dewan Pengawas DPP Buldog, Komang Edianto di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan sebagai warga Buleleng yang tersebar di Bali, maka menjadi kewajiban untuk membangun komunikasi antarwarga, sehingga mampu saling bertukar informasi dan membahas persoalan yang selama ini menjadi kendala di Kabupaten Buleleng.
"Tujuan dari membentuk suka duka Buldog adalah semangat kebersamaan, sehingga ketika ada persoalan di masyarakat bisa sama-sama mencarikan jalan keluar (solusi)," ujar Edianto yang didampingi Ketua Umum DPP Buldog Komang Nova Siwi Putra, dan Sekjen Buldog I Made Sukadarma serta pengurus lainnya.
Ia mengatakan organisasi suka duka Buldog tidak secara langsung terjun dalam bidang politik, tetapi lebih mengedepankan semangat persaudaraan ketika warga Buleleng yang tersebar di kabupaten dan kota di Bali mengalami kendala.
"Jadi melalui pertemuan yang diselenggarakan setiap sebulan sekali sesama anggota Buldog akan saling bertukar informasi. Karena menjadi warga perantauan seperti di Kota Denpasar perlu informasi perkembangan di daerah asal. Saat pertemuan rutin inilah akan melakukan diskusi untuk mencari jalan keluar (solusi) permasalahan tersebut," ucapnya.
Dikatakan, dalam isu pembangunan, Kabupaten Buleleng menjadi pembicaraan yang cukup serius, mulai dari pembangunan sektor pariwisata, pembangunan pelabuhan kapal pesiar, jalan tol hingga pembangunan bandara udara internasional.
"Namun sampai saat ini masih hanya menjadi wacana, baik pemerintah kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat. Sebagai contoh rencana pembangunan bandara internasional sejak dua tahun hanya baru wacana saja. Belum ada perkembangan yang signifikan," katanya.
Di satu sisi wacana itu memang berimbas ke hal positif, namun disatu sisi juga ada suatu keresahan di tengah warga masyarakat Buleleng. Sebab rencana pembangunan bandara tersebut masih tarik ulur. Ada yang menyebutkan akan dibangun di Buleleng bagian barat, ada pula yang menyebut di Buleleng bagian timur.
"Kesimpangsiuran informasi tersebut, maka kita dari keluarga besar Buldog berkewajiban ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat, sehingga semangat mereka dalam membangun terus bergerak ke arah kemajuan. Namun demikian bangkitnya pembangunan tidak terlepas dari peran pemerintah daerah," ujar Edianto.
Sementara Ketua DPP Keluarga Besar Buldog Komang Nova Siwi Putra mengatakan landasan pertama membangun organisasi suka duka adalah sebagai upaya persaudaraan. Misalnya kalau ada warga yang kena musibah agar bersama-sama saling bantu dan bergotong royong meringankan beban mereka.
"Waktu terjadi musibah banjir bandang yang melanda warga di empat desa di Kecamatan Seririt, kami bersama saling membantu dan bergotong royong ke daerah kena banjir. Jadi perhatian sesama manusia sangat dibutuhkan ketika ada warga kena musibah," katanya. (WDY)