Denpasar (Antara Bali) - Produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) di Bali pada triwulan IV-2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,68 persen secara triwulanan (q-to-q) jika dibandingkan dengan triwulan II-2015.
"Capaian pertumbuhan IMK di Bali berada di atas pertumbuhan nasional sebesar 1,35 persen pada periode yang sama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Adi Nugroho, MM di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, jika dilihat secara periode tahunan (y-on-y), IMK Bali periode IV-2015 itu tumbuh positif sebesar 10,48 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2014.
Bahkan angka pertumbuhan IMK Bali pada triwulan tersebut jauh lebih tinggi dari angka nasional yang hanya tercatat 5,79 persen.
Adi Nugroho mengingatkan, peranan IMK dalam memacu dan mempercepat pembangunan daerah dewasa ini semakin nyata dan strategis. Oleh sebab itu komponen masyarakat dan pelaku usaha IMK di Bali dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Oleh sebab itu untuk memacu IMK memerlukan upaya dan terobosan, termasuk mengatasi masalah yang tidak dapat dilakukan dengan kebijakan yang sama yang berlaku umum di tingkat pusat.
Adi Nugroho menjelaskan, kebijakan dan strategi yang dikembangkan haruslah mengakomodir dan sesuai dengan spesifikasi atau kondisi yang dibutuhkan oleh daerah bersangkutan.
Untuk itu permasalahan daerah memerlukan solusi kedaerahan. Wewenang yang selama ini dipegang pemerintah pusat harus diberikan kepada pemerintah daerah untuk menangani masalah-masalah kedaerahannya.
Dalam kaitan tersebut strategi pembangunan daerah harus dilakukan secara bersinergi berbagai unsur terkait dengan masyarakat di daerah. Kebijakan dan strategi yang dikembangkan harus menggunakan sumber daya lokal yang efisien, termasuk sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya budaya.
Demikian pula lintas pelaku di masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan nilai sumber daya setempat. Untuk itu perlu perhatian semua pihak bahwa peranan IMK sangat strategis dalam menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, ujar Adi Nugroho. (WDY)