Negara (Antara Bali) - Warga Desa Perancak, Kabupaten Jembrana mengeluh proyek penahan abrasi di desa mereka sudah mulai tergerus air laut, padahal belum ada satu tahun.
"Belum sampai satu tahun selesai dikerjakan, penahan ombak ini sudah mulai tergerus air laut. Kami sebagai masyarakat yang menjadi sasaran proyek ini, merasa keberatan dengan pekerjaan yang dilakukan pemborong," kata Ketut Lama Antara, salah seorang warga setempat, Rabu.
Ia mengatakan, dengan dana miliaran rupiah dari APBN, seharusnya proyek penahan abrasi tersebut lebih bagus, dan tahan gempuran ombak.
Melihat kondisinya saat ini, warga lainnya menilai, terkesan proyek ini dikerjakan asal-asalan, padahal warga sangat berharap bencana abrasi yang mengancam mereka bertahun-tahun bisa dicegah.
"Saya sebagai warga disini kurang puas dengan hasil proyek ini. Kalau penahan ini jebol, abrasi pasti bertambah parah," kata Nyoman Marna, warga lainnya.
Kepala Desa atau Perbekel Perancak I Nyoman Wijana mengatakan, proyek tersebut masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga jika ada yang rusak, rekanan wajib memperbaikinya.
Ia mengaku, sudah berusaha menghubungi rekanan yang mengerjakan proyek tersebut, untuk menyampaikan keluhan warganya.
"Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan apa-apa dari pemborong. Saya juga melihat, belum satu tahun kok penahan ombaknya sudah berlubang," katanya.
Desa Perancak mendapatkan proyek penahan abrasi sepanjang 450 meter, yang dikerjakan bertahap mulai bulan Mei hingga September 2015, dengan dana puluhan miliar rupiah dari APBN.(GBI)