Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengusulkan agar jalur distribusi sembako dari Pulau Jawa kini melalui Pelabuhan Benoa di Denpasar pascaterputusnya jembatan yang menghubungkan Gilimanuk-Denpasar akibat banjir.
"Kami minta agen/pengusaha untuk balik ke Pelabuhan Benoa. Memang itu menimbulkan kerugian tetapi itu risiko pengusaha karena ini faktor alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi," katanya di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, usul distribusi melalui Pelabuhan Benoa merupakan skenario ketiga untuk memperlancar arus distribusi sembako dari Pelabuhan Gilimanuk.
Selain itu, Sudikerta meminta agar pengusaha atau agen membongkar muatan di Jembatan Timbang dan membagi muatan itu menggunakan truk atau kendaraan yang lebih kecil.
Dengan upaya itu, maka kendaraan yang membawa muatan lebih ringan bisa melalui jembatan darurat yang disiapkan setelah jembatan penghubung tersebut putus.
Ia juga meminta agen untuk mengalihkan jalur distribusi barang melalui jalur Pantai Utara atau melalui Kabupaten Buleleng-Denpasar.
Mantan Wakil Bupati Badung itu menjelaskan bahwa saat ini di Jembatan Tukadaya di Jembrana tengah dilakukan pengerjaan yang ditargetkan selesai selama 15 hari.
"Kalau dilihat struktur jembatan salah karena tidak menggunakan tiang pancang," katanya.
Sebelumnya jembatan Tukadaya putus setelah diterjang banjir akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Jembrana.
Jalur tersebut merupakan jalan negara yang menjadi jalur distribusi sembako dan barang kebutuhan lainnya dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk menuju Denpasar.
Akibat terputusnya jalur tersebut, jalur distribusi bahan pangan menjadi terhambat karena kemacaten dan pengalihan arus yang lebih lama sebelum tiba di Denpasar. (WDY)
Wagub Bali Usulkan Distribusi Sembako Melalui Benoa
Kamis, 28 Januari 2016 16:04 WIB