Denpasar (Antara Bali) - Standarisasi kompetensi menjadi penting pada era bisnis global terutama dalam pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), karena tenaga asing dari berbagai bidang pekerjaan dapat bebas masuk ke Indonesia dan menjalankan praktik usaha.
"Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dan juga menjadi pusat usaha dan perdagangan, karena itu sumber daya manusia, industri kecil dan menengah (IKM) harus memiliki sertifikasi untuk dapat berkompetisi dalam berbagai profesi," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dengan pemberlakukan MEA tersebut, maka pemerintah kota telah melakukan sosialisasi standar sertifikasi melalui sosialisasi yang telah diselenggarakan pada Rabu (13/1).
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut menghadirkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melaksanakan dialog dan sosialisasi serta sertifikasi profesi gratis untuk IKM di Denpasar.
"Langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Denpasar sangat penting bagi IKM, sehingga mereka dapat pengetahuan dan sertifikat tersebut sebagai bukti untuk dapat bersaing dalam bidang bisnis tersebut," ujarnya.
Gatra mengatakan sebelum melakukan sosialisasi dan sertifikasi gratis kepada IKM, pihaknya sebelumnya telah mengadakan sosialisasi di tahun 2015.
"Jadi sosialisasi tersebut sebagai tindak lanjut dari sosialisasi tahun sebelumnya. Namun pada sosialisasi tahun ini juga dilakukan sertifikasi," katanya.
Ketua Badan Nasional Sertifikat Profesi Ir. Sumarna F Abdurahman mengatakan persaingan tidak lagi terjadi hanya antarindividu atau antarorganisasi dan perusahaan, tetapi sudah antar negara,
"Sosialisasi sertifikasi yang bertujuan untuk memproteksi diri dalam menghadapi daya saing produksi lokal untuk menghadapi MEA agar tidak kalah dalam persaingan tenaga kerja asing yang sudah memiliki sertifikat," katanya.
Berdasarkan data Kota Denpasar memiliki 4.053 IKM dengan jumlah tenaga kerja mencapai 29.349 orang, dengan berbagai jenis Industri seperti industri pakaian, kerajinan, ukiran, makanan dan lainnya. (WDY)