Laga melawan Bradley kemungkinan akan menjadi tarung terakhir Pacquiao yang pernah mengatakan ingin pensiun setelah April guna mengejar karir politiknya, kendati Arum menegaskan kepada media bahwa ia tidak akan memasarkan pertarungan ini sebagai "laga terakhir Pacquiao".
"Ini mungkin sangat baik menjadi laga terakhirnya, tapi saya tidak akan menempatkan diri di posisi untuk menjualnya sebagai laga terakhir namun ia kemudian memutuskan ingin bertarung lagi dan saya terlihat seperti orang yang bodoh," kata Arum kepada ESPN dilansir dari AFP, Kamis.
Pacquiao yang menjadi anggota kongres sejak 2010 mengumumkan pada Oktober lalu akan memburu kursi anggota senat Filipina pada 2016.
Pacquiao yang berusia 37 tahun memiliki rekor 57-6-2 dengan 38 KO namun tidak memperjuangkan kekalahannya atas Floyd Mayweather dalam pertarungan yang mencatatkan rekor pendapatan tinggi di dunia olahraga pada 2 Mei 2015.
Kondisi Pacquiao diperparah dengan munculnya cedera bahu akibat pertarungan melawan Mayweather sehingga harus menjalani operasi lima hari setelah laga.
Pekan ini, dalam tanya jawab bersama fans di halaman Facebook-nya Pacquiao mengatakan bahunya telah pulih "100 persen".
Sebelumnya, Pacquiao dan Bradley telah bertemu dua kali. Pada pertemuan pertama Pacquiao kalah dari Bradley melalui keputusan split yang kontroversial pada Juni 2012.
Namun Pacquiao membalas kekalahan itu untuk mendapatkan kembali gelar Organisasi Tinju Dunia (WBO) kelas welter pada laga yang berlangsung sepanjang 12 ronde, April 2014.
Di sisi lain, Bradley yang memiliki catatan 33-1-1 dengan 13 KO memperoleh kembali sabuk kelas welter WBO setelah mengalahkan Brandon Rios dalam pertarungan sembilan ronde 7 November 2015. (WDY)
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu