Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan Prancis semakin tertarik melakukan perjalanan wisata ke Bali, bahkan banyak anak-anak negara itu menyaksikan tarian Bali, sekaligus menyempatkan diri melihat wanita desa membuat rangkaian janur kombinasi bunga dan kue (banten) sebagai sarana upacara adat dan ritual umat Hindu.
"Turis Perancis maupun asal Eropa lainnya sebelum menyaksikan tarian diajak menyaksikan aktivitas masyarakat desa yang tidak bisa dilihat di negerinya, sehingga tertarik untuk berlibur ke Pulau Dewata," kata Pengamat Pariwisata dan Budaya setempat, Drs Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Rabu.
Ia yang membina kelompok kesenian yang pentas khusus untuk wisatawan di desanya itu juga sering mendatangkan turis asal Eropa dan Amerika diajak menyaksikan kesenian Bali yang dilanjutkan dengan santap malan sambil menikmati alam pedesaan di desanya di Banjar Pengaji Payangan, 35 km timur laut Denpasar.
Kelompok kesenian Bali sering dikirim untuk melakukan pentas dalam kegiatan budaya ke negara-negara Eropa, ternyata mendapat sambutan baik masyarakat yang sempat menyaksikannya sehingga mereka tertarik untuk bisa datang ke Bali.
Dewa Rai Budiasa menambahkan, Pemerintah Prancis lewat Direktur Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan Kedutaan Prancis di Jakarta, pernah menawarkan kerja sama dibidang seni budaya dan pariwisata dengan pemerintah Provinsi Bali.
Pemerintah seharusnya menyambut baik ajakan pemerintah Perancis yang ingin melaksanakan festival di Pulau Dewata dengan menunjukkan budaya negeri itu, lain dari pada yang ada di Bali dan cara itu pula bisa menarik lebih banyak turis negeri itu ke daerah ini.
Dewa Rai mengatakan, gagasan Pemerintah Perancis tersebut muncul karena seniman tari dan tabuh Bali yang dibinanya selama ini sering melakukan lawatan ke sejumlah kota di Perancis dan melalui gamelan masyarakat negeri itu sangat tertarik terhadap budaya Bali.
Budaya Prancis juga kaya, kata Rai Budiasa dan jika kerja sama positif itu bisa digarap untuk masa depan, maka dapat diyakini dunia pariwisata Bali akan berkembang terus tetap menjadi destinasi yang patut dikunjunginya.
Sekarang saja jumlah kunjungan turis asing asal Perancis sudah tercatat pada urutan ketujuh dari sepuluh besar negara pemasuk turis asing ke daerah ini setelah Australia, Tiongkok, dan Jepang.
Perancis masuk diurutan tujuh besar negara pemasuk turis asing ke Bali tahun 2015 dan kondisi itu hendaknya bisa dibina dengan baik, tutur Desa Budiasa yang memiliki sanggar seni di Desanya khusus untuk pementasan wisatawan.
Sementara Dinas Pariwisata Bali mencatat jumlah kunjungan turis Prancis ke Bali selama Januari-Oktober 2015 ada diurutan tujuh besar yakni sebanyak 115.288 orang atau 3,43 persen dari seluruh wisatawan asing ke Bali perioda itu sebanyak 2,3 juta orang. (WDY)