Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) mengklaim bahwa konsumsi premium di Provinsi Bali menurun hingga 80,4 persen sejak kehadiran bahan bakar minyak baru pertalite di daerah itu Agustus 2015.
"Untuk (konsumsi) premium, sebelum ada pertalite komposisi penjualan 93 persen dan setelah ada pertalite, (konsumsi premium) turun menjadi 80,4 persen," kata Assistant Manager External Relation Marketing Operation Pertamina Region V Surabaya, Heppy Wulansari dihubungi di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, penurunan konsumsi premium itu disebabkan karena konsumen bensin dengan oktan 88 itu beralih ke pertalite yang memiliki oktan lebih tinggi yakni 90.
Sejak hadir di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bali pada Agustus, Pertamina mencatat konsumsi pertalite mencapai 560 kiloliter.
Jumlah itu kemudian melonjak pada September sebanyak 1.336 kiloliter, pada Oktober tercatat 1.960 dan pada 1-29 November, konsumsi pertalite di Bali tercatat mencapai 2.048 kiloliter.
"Rata-rata penjualan pertalite di SPBU sekitar 1,5 kiloliter per hari," kata Heppy.
Pertamina optimistis hingga akhir tahun 2015, target 50 SPBU yang menjual pertalite di Bali tercapai mengingat hingga saat ini sudah ada 47 SPBU yang melayani penjualan BBM baru itu.
Untuk penjualan pertalite di Bali hampir ada di kabupaten/kota di Pulau Dewata kecuali di Bangli yang belum ada SPBU menjual pertalite.
Adapun rincian penjualan pertalite tersebut di antaranya di Kabupaten Jembrana sebanyak dua SPBU, Tabanan (5), Denpasar (16), Badung (13), Buleleng (3), Gianyar (5), Karangasem (1) dan Klungkung (2). (WDY)
Pertamina Klaim Konsumsi Premium di Bali Menurun
Rabu, 2 Desember 2015 13:19 WIB