Singaraja, (Antara Bali) - Wakil Bupati Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra membuka secara resmi pagelaran Festival Buleleng "Mekorot" bertempat di kawasan wisata Pantai Lovina Singaraja, Selasa.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, Gede Suyasa, Kepala Bappeda Buleleng, Gede Dharmaja, Wakapolres Buleleng Michael Revelindo Risakotta dan jajaran pengurus Junior Camber Indonesia (JCI) Buleleng.
Nyoman Sutjidra dalam sambutannya mengatakan, festival yang kedua kalinya digelar di kabupaten paling Utara Pulau Dewata itu merupakan wujud nyata pelestarian sekaligus promosi kebudayaan asli daerah Buleleng yakni "Mekorot".
Ia menambahkan, "Mekorot" adalah permainan khas Bali Utara mengadu layang layang di udara, diterbangkan menggunakan benang yang sudah dilumuri penguat.
Lebih lanjut, ia memaparkan, budaya "Mekorot" merupakan suatu wujud dan karakter masyarakat Buleleng yang dinamis dan penuh perjuangan.
Selain itu, pihaknya berharap festival serupa dapat dilaksanakan rutin setiap tahun, dimana tahun ini sudah memasuki tahun penyelenggaraan kedua. "Kami harapkan terus dilanjutkan pada tahun tahun mendatang sebagai salah satu festival rutin di Bali Utara," katanya.
Sementara itu, ketua panitia Festival Buleleng "Mekorot", Komang Widiadnyana menyatakan, festival itu merupakan salah satu rangkaian dari Festival Lovina 2015.
"Pada tahun ini, Junior Camber Indonesia (JCI) kembali didaulat menjadi penyelenggara bekerja sama dengan pihak swasta di Lovina," kata dia.
Ia mengatakan, terjadi peningkatan peserta dibandingkan tahun lalu. "Peserta tahun ini mencapai 151 orang atau meningkat sekitar 50 persen dibandingkan tahun lalu hanya sekitar 100 peserta saja," imbuhnya.
Dikatakan peserta dalam kegiatan itu adalah perwakilan dari SMA dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Buleleng dan ada beberapa peserta dari luar kabupaten.
Ia memaparkan, dalam festival itu, panitia mengemas festival dalam sistem perlombaan dibagi menjadi beberapa babak, tiap babak mempertandingkan sebanyak 12 peserta yang mempertahankan layang layang dengan cara beradu dengan peserta yang lain.
"Yang dinyatakan menang adalah dia yang berhasil bertahan paling akhir dalam satu babak. Begitu seterusnya hingga berhasil mencari satu pemenang tunggal," katanya. (KUN)