Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Agama mengklarifikasi informasi yang berkembang melalui pesan berantai tentang jumlah anggota jemaah haji Indonesia yang menjadi korban tragedi di Mina, Arab Saudi, Kamis.
Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat memastikan informasi bahwa jumlah korban asal Indonesia dalam tragedi Mina mencapai 32 orang berikut daftar namanya adalah tidak benar dan tidak valid.
"Mohon agar informasi terkait pemberitaan tersebut segera ditarik dan tidak disebarluaskan," kata Arsyad di laman resmi Kementerian Agama.
Dia juga menyebut informasi yang menyebutkan jumlah korban mencapai angka 39 orang tidak benar dan menyesatkan.
"Mohon kerjasama seluruh media untuk tidak memberitakan hal tersebut. Update informasi terkait Peristiwa Mina, silahkan komunikasikan dengan media center haji," katanya.
Sehubungan kejadian yang menimpa jemaah haji yang akan melempat jumroh aqabah pada Kamis pagi, beredar kabar bahwa jemaah haji Indonesia yang menjadi korban sampai puluhan.
Informasi tersebut bahkan disertai dengan daftar nama anggota jemaah yang setelah ditelusuri ternyata tidak valid.
Tim PPIH sudah turun di lokasi peristiwa dan Rumah Sakit Mina Al-Jisr, tempat banyak korban tragedi Mina dievakuasi.
Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu anggota jemaah haji Indonesia yang menjadi korban namun masih ditelusuri identitasnya.
"Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut," demikian Kementerian Agama. (WDY)