Mekkah (Antara Bali) - Sebanyak 74 jemaah haji Indonesia yang belum
kembali ke pemondokan sejak Peristiwa mina hingga kini belum ditemukan
keberadaannya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) hanya dapat
mengidentifikasi dua jenazah baru jemaah yang meninggal.
"Sampai
Kamis pukul 02.00 Waktu Arab Saudi atau pukul 06.00 Waktu Indonesia
Barat, jumlah jemaah yang belum kembali ke pemondokan dari sebelumnya 78
orang berkurang menjadi 74 orang," kata Sekretaris Daerah Kerja (Daker)
Mekkah PPIH 1436H/2015M Nur Alia Fitra, di Mekkah, Arab Saudi, Kamis.
Ia
mengatakan penurunan jumlah jemaah yang belum kembali tersebut seiring
dengan ditemukannya dua jenazah baru korban peristiwa Mina atas nama:
1. Abdul Wahab Idris Jafar, dari kloter 14 embarkasi Batam (BTH 14) dengan nomor passpor A2708444
2. Hosen Ibrohim Nimat dari kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) dengan nomor passpor B1023186
Dengan
demikian jumlah jemaah Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam
peristiwa Mina menjadi 59 orang terdiri dari 55 jemaah dari Tanah Air
dan empat WNI yang telah bermukim di Arab Saudi.
Sedangkan jemaah
yang belum kembali ke pemondokan berasal dari kloter JKS 61 sebanyak 37
orang, kloter BTH 14 sebanyak delapan orang, kloter SOC 62 sebayak enam
orang, kloter UPG 10 dan SUB 48 masing-masing sebanyak empat orang,
serta kloter JKS 21 sebanyak dua orang.
Sementara kloter BPN 5, JKG 33, LOP 9, SUB 61, JKG 35, BTH 15, dan SUB 34, masing-masing sebanyak satu orang.
Nur
Ali Fitria juga mengemukakan bahwa jumlah jemaah yang mengalami cidera
dan masih dirawat berkurang menjadi empat prang setelah satu jemaah
yaitu Murtiningsih Neman Sunan Akun (SUB 48) telah sembuh dan kembali ke
pemondokannya.
Ditambahkan Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad
Hidayat, sejak Senin (28/9) jemaah yang meninggal telah dimakamkan di
Mekkah, sesuai arahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, jenazah harus
segera dikebumikan, karena khawatir menimbulkan wabah penyakit mengingat
kondisi jenazah sudah memburuk.
"Sejak peristiwa Mina 24
September sampai sekarang berarti sudah tujuh hari dan pihak Muashim
(pemulasaran mayat) memutuskan untuk segera memakamkan jenazah yang
sudah teridentifikasi," katanya.
Ia juga mengatakan keluarga
korban meninggal dalam peristiwa Mina mendapat kemudahan bila ingin
kembali ke Tanah Air lebih cepat, dengan tetap mempertimbangkan
ketersediaan kursi kosong dalam pesawat.
"Silahkan membuat surat
tertulis ke ketua kloter, yang kemudian akan disampaikan oleh ketua
sektor ke Kepala Daker Mekkah untuk melihat kemungkinan kursi kosong
untuk tanazul (mutasi penerbangan)," kata Arsyad.
Saat ini, kata
dia, sudah satu orang keluarga korban yang mengajukan pulang ke Tanah
Air lebih cepat, yaitu Suparno (BTH 14) yang istrinya menjadi korban
meninggal pada peristiwa Mina. (WDY)
74 Jemaah Belum Kembali Sejak Peristiwa Mina
Kamis, 1 Oktober 2015 9:40 WIB